Pentingnya Donor Darah Secara Rutin, Ini Alasannya
Ketika berbicara soal donor darah, hal pertama yang terlintas pasti jarum suntik dan darah. Inilah yang mungkin membuat sebagian orang merasa takut untuk melakukan kegiatan donor darah karena menganggapnya menyeramkan. Padahal, manfaat dari kegiatan tersebut cukup banyak untuk kesehatan, baik untuk penerima donor maupun pendonornya sendiri.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa donor darah yang dilakukan secara rutin bisa mengurangi risiko serangan jantung atau infark miokardial. Hal ini terjadi karena ketika mendonorkan darah, zat besi yang tersimpan dalam tubuh akan turut berkurang. Perlu diketahui, ketika jumlah zat besi dalam darah cukup tinggi, ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung.
Selain karena alasan mengurangi kadar zat besi dalam darah, ada banyak alasan menarik mengapa donor darah perlu dilakukan secara rutin. Daripada penasaran, simak dulu yuk informasi selengkapnya berikut ini.
Alasan Pentingnya Rutin Donor Darah
Melakukan Donor Darah
Mendonorkan darah bukan semata demi kepentingan penerima donor saja, lho. Ketika kamu menjadi seorang pendonor, kamu pun juga akan mendapatkan banyak manfaat untuk kesehatan. Alasan mengapa mendonorkan darah secara rutin itu penting karena punya banyak manfaat kesehatan, berikut beberapa diantaranya.
-
Melancarkan Sirkulasi Peredaran Darah di dalam Tubuh
Phillip DeChristopher, Ph.D., M.D., seorang medical director dari Loyola University Health System, menyebutkan bahwa donor darah bisa membantu melancarkan aliran darah yang mengalami hambatan. Sebab, rutin mendonorkan darah dapat mengurangi risiko masalah penyumbatan pada pembuluh arteri yang membuat aliran darah jadi lebih lancar.
Selain itu, melansir dari sebuah jurnal yang dikeluarkan oleh Oxford University sekitar 88% pendonor mempunyai risiko yang jauh lebih kecil untuk mengalami serangan jantung. Menarik, bukan?
-
Baik untuk Kesehatan Mental
Selain memberikan banyak manfaat kesehatan untuk tubuh secara fisik, kegiatan donor darah ternyata juga punya manfaat untuk kesehatan mental. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah laporan yang dirilis Mental Health Foundation yang menyebutkan bahwa mendonorkan darah tadinya hanya sebagai “niatan” untuk membantu orang lain agar bisa mendapatkan suplai darah, ternyata mampu memberikan sejumlah manfaat psikologis, di antaranya:
- Mengurangi tingkat stres.
- Meningkatkan kesehatan emosional.
- Membantu menyingkirkan berbagai perasaan negatif yang mengganggu.
- Memberikan perasaan memiliki dan membuat rasa isolasi menjadi berkurang.
-
Cara Alternatif untuk Cek Kesehatan
Mungkin kamu salah seorang yang termasuk jarang atau bahkan belum pernah melakukan cek kesehatan. Ketika melakukan donor darah, ini sama saja kamu sedang melakukan mini check up atau cek kesehatan mini. Kenapa disebut demikian? Sebab, kamu hanya dapat mendonorkan darah ketika kondisi tubuh benar-benar sehat.
Jadi, beberapa pemeriksaan sederhana akan dilakukan lebih dulu untuk mengetahui apakah kamu memenuhi syarat sebagai pendonor atau tidak, mulai dari suhu tubuh, denyut nadi, kadar hemoglobin, hingga tekanan darah.
Dari pemeriksaan tersebut, kamu akan memperoleh informasi singkat tentang kondisi kesehatanmu. Terlebih jika darah yang sebelumnya diambil ternyata tidak dapat diterima. Tentunya, kamu pun bisa mengetahui seperti apa kondisi tubuh saat ini sehingga perlu melakukan sejumlah pemeriksaan lanjutan.
-
Menjaga Keseimbangan Zat Besi
Pada umumnya, di dalam tubuh orang dewasa terdapat 5 gr zat besi yang terkandung di dalam sumsum tulang belakang dan sel darah merah. Setiap kantong darah yang didonorkan oleh seseorang, ini artinya sekitar ¼ gr zat besi di dalam tubuhnya turut berkurang.
Kondisi tersebut bukan hal yang berbahaya bagi tubuh, tetapi justru bisa membantu menjaga keseimbangan kadar zat besi di dalam tubuh. Nantinya, zat besi yang berkurang tadi bisa digantikan dengan mengkonsumsi makanan sehat kaya kandungan zat besi.
Kondisi yang Membutuhkan Donor Darah
Ada begitu banyak kondisi kesehatan yang mengharuskan seseorang mendapatkan donor darah. Terlebih mereka yang mengalami kondisi yang berhubungan dengan kelainan darah. Berikut ini ada sejumlah kondisi yang memerlukan donor darah.
- Korban kecelakaan.
- Anemia akibat malaria dan kondisi malnutrisi.
- Komplikasi kehamilan.
- Pasien yang mengidap kanker atau pasien pasca operasi.
- Mengidap suatu penyakit yang harus mendapatkan transfusi darah.
Bisakah Semua Orang Mendonorkan Darahnya?
Meskipun bagus untuk kesehatan, nyatanya tak semua orang dapat mendonorkan darahnya begitu saja. Ini karena, sebelum menjadi pendonor perlu melakukan pemeriksaan kesehatan lebih dulu. Berikut beberapa syarat untuk mendonorkan darahnya.
- Sehat secara jasmani dan rohani.
- Usia minimal 17 hingga maksimal 60 tahun. Khusus untuk remaja berusia 17 tahun, bisa menjadi pendonor asal sudah mendapatkan izin dari orang tuanya secara tertulis dan juga memenuhi persyaratan lainnya.
- Suhu tubuh normal, antara 36,6°C sampai 37,5°C.
- Minimal berat badan sekitar 45 kg.
- Tekanan darah stabil di angka sistolik antara 100-160 dan angka diastolik antara 70-100.
- Kadar hemoglobin dalam darah, untuk wanita minimal di angka 12 gr/dl, dan untuk pria minimal di angka 12,5 gr/dl.
- Pada saat pemeriksaan, jumlah denyut nadi setidaknya antara 50-100 kali/menit.
Syarat-syarat tersebut penting dipenuhi untuk memastikan bahwa calon pendonor bisa mendonorkan darahnya. Setelah itu, kamu pun bisa lebih mengetahui kondisi kesehatan.
Tubuh Lebih Sehat dengan Rutin Donor Darah
Meski kedengarannya menyeramkan, nyatanya rutin mendonorkan darah punya banyak manfaat kesehatan, dari mulai melancarkan sirkulasi peredaran darah, menyeimbangkan zat besi dalam darah, hingga membantu menjaga kesehatan mental.
Tetapi sebelum itu, kamu perlu memeriksakan kesehatanmu lebih dulu jika berencana mendonorkan darah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kamu benar-benar memenuhi syarat sebagai pendonor atau tidak. So, jangan takut lagi buat jadi pendonor darah, ya!