Tender Offer, Fenomena Dunia Investasi yang Perlu Tepat Diantisipasi Investor
Apakah kamu pernah mendengar tentang istilah tender offer ketika membaca berita seputar investasi?
Pada dasarnya, istilah tersebut kerap muncul di dunia investasi saham dan menjadi salah satu hal yang penting untuk dipahami para investor atau pemilik saham. Terlebih, istilah tersebut mampu memberi dampak yang signifikan bagi investor yang mempunyai jumlah saham cukup banyak.
Ketika mengetahui adanya fenomena tender offer, investor atau pemilik saham di sebuah perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan atau langkah investasi seperti apa yang ideal untuk dipilih. Pasalnya, hal tersebut mampu mempengaruhi kinerja atau perkembangan nilai saham dari perusahaan yang terkait dengan fenomena ini.
Lalu, apa sih yang dimaksud dengan tender offer ini di dunia investasi, skema atau cara kerja, hingga keunggulan dan kekurangannya bagi investor? Nah, untuk mengetahui selengkapnya tentang apa itu tender offer dan segala hal penting seputarnya, simak penjelasannya berikut ini.
Tentang Tender Offer
Pengertian tender offer pada dasarnya adalah sebuah penawaran pembelian saham yang dilakukan pihak tertentu pada pemilik saham sebuah perusahaan. Biasanya, fenomena ini terjadi karena adanya proses akuisisi sebuah perusahaan, di mana perusahaan yang mengakuisisi bakal melakukan pengajuan pembelian saham dari pemilik saham perusahaan yang diakuisisinya. Penawaran pembelian atas saham tersebut umumnya dilakukan di harga lebih tinggi dibanding harga pasar yang berlaku.
Istilah tender offer juga bisa didefinisikan sebagai suatu penawaran di dunia investasi pasar modal, terutama saham, di mana sebuah pihak berusaha untuk memperoleh efek ekuitas yang diterbitkan perusahaan tertentu melalui cara pembelian via media massa, televisi, iklan, surat kabar, radio, dan lain sebagainya.
Terkait hal tersebut, efek yang dirujuk adalah saham yang merupakan hak kepemilikan, serta perusahaan target adalah perusahaan terbuka dan menjadi objek. Pengertian dan ketentuan tender offer ini tertuang pada aturan yang dikeluarkan BAPEPAM maupun POJK, yakni UU No.21 Thn.2011.
Secara sederhana, istilah ini bisa dipahami sebagai suatu tawaran dari sebuah pihak terkait pembelian saham suatu perusahaan dengan sukarela.
Baca Juga: Alfa dalam Investasi: Pengertian dan Cara Menghitungnya Menggunakan Metode Jensen Alpha
Skema atau Cara Kerja Tender Offer
Tender offer bisa dikatakan sebagai langkah perusahaan agar bisa tetap bertahan saat terjadi sesuatu pada situasi internal perusahaan. Agar lebih memahami tentang kondisi tersebut, berikut adalah skema dari pelaksanaan tender offer.
- Sebuah perusahaan terbuka, sebut saja perusahaan A, bakal menjual efek sahamnya dengan alasan tertentu.
- Kemudian, perusahaan ingin melepas efek saham perusahaan A tersebut dengan nilai melebihi harga pasar atau menggunakan nilai tender offer.
- Perusahaan membuat laporan serta meminta persetujuan dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan.
- Ketika persetujuan telah diberikan, perusahaan tersebut bisa membuat pengumuman terkait penjualan via media massa maupun platform dan instrumen lain.
- Hal tersebut dilakukan guna menarik minat pihak tertentu untuk melakukan pembelian atas saham perusahaan A.
- Para pihak yang berminat tersebut kemudian akan melapor kepada OJK serta mengumumkan tawarannya via media massa.
Skema atau cara kerja dari tender offer diatas adalah gambaran umum dari proses terjadinya fenomena tersebut. Di samping itu, terdapat sejumlah ketentuan yang berlaku saat investor maupun perusahaan yang tertarik untuk membeli efek saham publik dengan nominal minimal 25%, yakni dengan membuat penawaran sama pada pemilik saham yang lainnya.
Contoh Proses Tender Offer
Barangkali, beberapa dari kamu masih bingung tentang bagaimana cara kerja atau skema dari tender offer. Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh prosesnya berikut ini.
Sebuah perusahaan telekomunikasi melakukan akuisisi terhadap saham dari perusahaan media sejumlah 40 persen. Melalui pembelian saham dengan jumlah melebihi 25 persen tersebut, perusahaan telekomunikasi secara terbuka melakukan penawaran pada investor publik dengan nilai tertentu yang lebih tinggi dibanding harga pasarnya.
Misalnya, dengan harga saham 5 ribu per lembar, perusahaan telekomunikasi tersebut bisa menawar saham milik investor publik di angka 6 ribu atau 7 ribu per lembarnya.
Keunggulan dan Kekurangan Tender Offer
Saat sebuah perusahaan atau individu tertarik untuk mengakuisisi suatu perseroan melalui kebijakan tender offer, perlu dipahami jika langkah tersebut mempunyai nilai plus dan minusnya. Agar bisa memastikan langkah ini merupakan pilihan terbaik, cek dulu keunggulan dan kekurangan tender offer sebagai berikut.
Kelebihan Tender Offer | Kekurangan Tender Offer |
Dengan langkah ini, tiap transaksi yang dilakukan serta manfaat yang menghasilkan jumlah nilai keuntungan sebuah perusahaan bisa diketahui dengan transparan pada pihak yang melakukan proses akuisisi. Langkah ini juga dapat menjadi kesempatan untuk mengakuisisi atau menguasai perusahaan target pada jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan pihak pengakuisisi apabila usulan tersebut disetujui. Keunggulan lainnya, proses ini juga mampu menghasilkan nilai investasi dengan nominal yang besar kepada pihak yang melakukan proses akuisisi. Dengan begitu, peluang keuntungan yang diberikan bisa menjadi lebih tinggi dan menjanjikan. |
Sementara untuk kekurangannya sendiri, harga penawaran atau pembelian saham yang dilakukan pihak pengakuisisi biasanya lebih tinggi ketimbang yang seharusnya. Di samping itu, jumlah pemilik saham yang tak memenuhi persyaratan publik membuat pihak pengakuisisi perlu membeli semua efek saham yang tersedia atau ditawarkan. |
Peraturan Tender Offer di Bursa Indonesia
Terkait dilakukannya tender offer, di Indonesia proses tersebut dikenal dengan sebutan Penawaran Tender Sukarela. Aturan terkait hal tersebut sudah dibuat oleh OJK atau Otoritas Jasa Keuangan pada POJK Nomor 54 Thn.2015 mengenai Penawaran Tender Sukarela.
Kebijakan tersebut menjelaskan jika tender offer merupakan aktivitas yang hanya dapat dilakukan terhadap perusahaan terbuka, maupun perusahaan yang sahamnya sudah diperdagangkan pada BEI. Pada cara kerjanya, investor yang ingin melakukan penawaran tender ini dapat melalui BEI atau di luar BEI.
Tapi, terkait peraturannya, OJK meminta agar investor yang melakukan penawaran tersebut wajib menyampaikan berkas pernyataan terkait tender offer pada OJK. Dokumen pernyataan tersebut juga ditembuskan pada BEI, perusahaan yang disasar, dan pihak lainnya yang melakukan pula proses tender offer.
Tidak hanya mengatur terkait mekanismenya, OJK menentukan pula harga penawaran saham melalui proses tender offer yang dapat diajukan pihak calon investor. OJK menjelaskan juga jika nilai penawaran tender ini wajib lebih tinggi dibanding:
- Harga dari tender offer yang sebelumnya ditentukan pihak yang sama selama kurun waktu 180 hari menjelang penawaran diumumkan pada media massa.
- Harga rerata dari harga paling tinggi perdagangan harian pada bursa selama 90 hari menjelang penawaran diumumkan.
- Harga rerata dari harga paling tinggi saham yang disasar saat perdagangan harian pada bursa selama 12 tahun belakangan.
Baca Juga: Kebijakannya Pengaruhi Ekonomi Dunia, Kenali Apa Itu The Fed dan Sederet Tugas yang Diembannya
Tujuan Dilakukannya Tender Offer
Dilakukannya tender offer tak sesederhana untuk transaksi atau akuisisi saham saja. Terdapat sejumlah tujuan yang ingin dicapai oleh shareholder melalui pengambilan langkah tersebut, antara lain:
1. Mengendalikan Perusahaan
Melalui kepemilikan saham mayoritas di sebuah perusahaan, pemilik saham mempunyai “hak suara” paling besar yang membuatnya mampu memegang kendali penuh terhadapnya. Dengan begitu, pemilik saham tersebut bisa menentukan segala keputusan terkait aktivitas internal perusahaan.
2. Pertumbuhan dan Ekspansi
Proses ini juga membuat perusahaan memiliki kesempatan mendapat sumber daya tambahan, termasuk teknologi serta akses terhadap pasar yang baru guna mengembangkan cakupan bisnisnya. Hal tersebut tentu saja bisa membuat pertumbuhan dari kinerja finansial perusahaan menjadi lebih cepat.
3. Sinergi dan Efisiensi
Tujuan tender offer juga bisa berupa penciptaan sinergi dan efisiensi bisnis via penggabungan operasional, penggunaan sumber daya bersama, dan penurunan biaya.
4. Meningkatkan Nilai untuk Pemilik Saham
Tujuan lainnya dari tender offer adalah memungkinkan terjadinya peningkatan harga saham, dan membuat pemilik saham sebelumnya mampu memperoleh imbal hasil lebih tinggi.
5. Melepas Saham Minoritas
Terakhir, tujuan dari penawaran tender ini adalah menjadi sarana untuk melepas pemilik saham minoritas saat tidak diinginkan berada pada perusahaan. Hal tersebut biasanya dilakukan guna menyederhanakan struktur dari pemegang saham sehingga bisa fokus terhadap pemilik saham mayoritas.
Meski Dilakukan Investor Bermodal Besar, Tender Offer Mampu Pengaruhi Investor Kecil
Menjadi langkah penawaran pembelian saham oleh pihak tertentu atas sebuah perusahaan, tender offer merupakan istilah yang penting dipahami semua investor. Umumnya, proses penawaran tender ini hanya bisa dilakukan oleh investor yang mempunyai jumlah saham cukup besar.
Walaupun begitu, aksi tersebut tetap bisa mempengaruhi investor kecil sehingga tetap perlu diantisipasi dengan cara dan strategi yang tepat.
Baca Juga: Mengenal Mekanisme Over the Counter pada Investasi Saham, Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya