Waspadai Penyakit Paru-paru: Pahami Sebab, Gejalanya, dan Cara Membersihkan Paru-paru Secara Alami
Banyak hal yang bisa mengganggu kesehatan tubuh, seperti virus, bakteri, hingga pola hidup tidak sehat. Namun, seringkali penyebab penyakit ini diabaikan karena dianggap tidak memberikan efek serius kepada tubuh dan tidak terlihat dampaknya secara instan.
Padahal, penyakit yang dialami tubuh bisa bertambah parah jika didiamkan saja. Apalagi jika penyakit terjadi pada organ dalam tubuh yang tidak bisa dilihat langsung oleh mata. Salah satu contohnya adalah penyakit paru
Penyakit paru atau juga dikenal respiratori merupakan kondisi ketika paru-paru mengalami gangguan yang disebabkan oleh suatu penyakit. Akibatnya sistem pernapasan akan terganggu sehingga tidak berfungsi dengan baik.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit paru dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sebab, paru-paru merupakan organ terpenting dalam untuk untuk memproses oksigen.
Penyakit paru sendiri memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa di antaranya bisa menular dan diturunkan. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu dapat membantu mengurangi risiko komplikasi dan prognosis kesehatan.
Baca Juga: Dokter Spesialis Paru Terdekat Jakarta
Jenis-Jenis Penyakit Paru
Penyakit Paru-paru
Kesehatan paru-paru sangat penting. Namun, dengan kondisi lingkungan yang tidak sehat membuat risiko penyakit yang menyerang sistem pernapasan semakin besar dan bisa menyerang siapa saja.
Untuk itu, ada baiknya jika kamu mengenali jenis-jenis penyakit paru-paru kronis yang disebabkan oleh bakteri, virus, bahkan faktor lingkungan. Berikut ulasannya.
-
Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paru-paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit tersebut dapat disebarkan melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara melepaskan bakteri.
Ketika terinfeksi, gejala yang muncul bisa bervariasi. Umumnya, orang yang terinfeksi akan mengalami batuk selama tiga minggu, mengeluarkan dahak, demam, penurunan berat badan, dan nyeri dada.
Untuk pengobatan, dokter akan memberikan antibiotik khusus yang harus diminum selama kurang lebih 6 bulan, bahkan bisa lebih. Agar terhindar dari TB, kamu bisa melakukan vaksinasi, menjaga pola hidup sehat, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
-
Pneumonia
Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti Streptococcus pneumoniae (pneumokokus), Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus. Pneumonia dapat menyebabkan kantung udara (alveoli) menjadi terdri dengan cairan atau nanah sehingga mengganggu proses pertukaran oksigen dan karbondioksida di dalam tubuh.
Gejala pneumonia berbeda-beda tergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahan. Beberapa gejala umum yang muncul meliputi demam, batuk kering atau berdahak, nyeri dada, kelelahan, dan nyeri otot.
Pada pasien yang terinfeksi, dokter akan memberikan pengobatan dengan antibiotik dan dianjurkan untuk banyak beristirahat. Pada pasien gejala berat, biasanya dokter akan meminta pasien untuk dirawat di rumah sakit secara intensif.
-
Kanker Paru
Kanker paru merupakan jenis kanker yang tumbuh di paru-paru yang pertumbuhan selnya tidak terkendali. Kanker paru-paru sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu kanker sel kecil dan kanker sel non-kanker.
Pada kanker sel kecil, biasanya terjadi pada perokok dan tumbuh dengan cepat dengan potensi penyebaran yang lebih mudah ke orang lain. Sementtara, kanker sel non-kanker merupakan yang paling umum terjadi hampir sekitar 85 persen kasus.
Untuk penanganan kanker paru, tergantung pada stadium, tipe sel kanker, dan kesehatan pasien. Pada kasus yang serius, pengobatan biasanya dilakukan dengan operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.
-
Asma
Asma merupakan penyakit kronis yang terjadi karena adanya peradangan dan penyempitan saluran napas. Meski demikian, asma masuk ke dalam kategori penyakit reversibel, yaitu dapat diperbaiki dengan pengobatan atau sembuh dengan sendirinya.
Asma dapat disebabkan oleh faktor genetik, reaksi terhadap zat tertentu, perubahan cuaca, dan polusi udara. Gejala yang mungkin muncul ketika mengalami asma meliputi sesak napas, batuk, mengi, dan dada terasa berat atau nyeri.
Adapun cara mencegah asma adalah dengan menghindari pemicunya. Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melindungi tubuh dari paparan debu dan asap.
-
Emfisema
Emfisema merupakan salah satu jenis penyakit paru-paru yang tergolong kronis dan progresif. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan paru-paru yang menyebabkan kerusakan.
Gejala yang mungkin muncul dari emfisema meliputi sesak napas, batuk kronik, dahak yang berlebih, dan berat badan menurun. Ketika memiliki gejala, dokter akan melakukan evaluasi medis dan pemeriksaan fisik, seperti tes fungsi paru, rontgen dada, dan CT scan.
Emfisema merupakan salah satu penyakit paru yang tidak bisa disembuhkan. Namun, gejalanya bisa diobati dengan cara berhenti merokok, penggunaan inhaler, terapi oksigen, dan rehabilitasi paru.
-
Bronkitis
Bronkitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya peradangan pada saluran pernapasan utama di trakea dan bronkiolus. Peradangan akan menyebabkan pembengkakan pada dinding saluran udara sehingga menyebabkan produksi lendir yang berlebihan.
Berdasarkan tingkat keparahan, bronkitis terbagi menjadi dua, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Pada bronkitis akut, pengobatan cukup dilakukan dengan mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen dan istirahat yang cukup. Sedangkan, bronkitis kronis pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan terapi oksigen.
Untuk terhindari dari penyakit ini, sebaiknya jangan merokok dan hindari asap rokok, hindari polusi udara, atasi alergi dengan tepat, dan lakukan pola hidup sehat.
-
Emboli paru
Penyakit ini disebabkan karena adanya gumpalan darah (emboli) pada paru dan berpindah-pindah melalui aliran darah. Emboli paru merupakan salah satu penyakit paru yang berbahaya karena dapat menyebabkan blokade pada arteri paru-paru yang mengganggu suplai oksigen.
Emboli dapat muncul ketika terdapat gumpalan darah pada vena, umumnya terjadi pada kaki atau panggul. Adapun penyebab emboli paru juga bisa muncul ketika pasien memiliki riwayat trombosis vena dalam, kehamilan atau persalinan, luka atau operasi, kanker atau kemoterapi, atau kondisi tertentu seperti pembekuaan darah berlebih.
Adapun gejala emboli paru ditandai dengan adanya sesak napas tiba-tiba dan parah, nyeri dada tiba-tiba, batuk berdarah, dan nyeri dan bengkak pada kaki. Untuk pengobatan, pasien dianjurkan mengkonsumsi obat pengencer darah hingga pengangkatan gumpalan untuk kasus yang lebih serius.
Itulah 7 penyakit paru-paru yang perlu diketahui. Setiap penyakit memiliki gejala yang hampir mirip dengan tingkat keseriusan yang berbeda-beda. Jika merasa memiliki salah satu gejalanya, segera periksakan diri ke dokter dan cek kesehatan.
Baca Juga: Rekomendasi Obat Gatal untuk Kulit, Dari yang Alami Hingga Dijual di Apotik
Cara Membersihkan Paru-Paru secara Alami
Cara Membersihkan Paru-paru
Menjaga kesehatan paru secara alami merupakan hal yang wajib dilakukan siapa saja. Terlebih, paru-paru merupakan organ penting yang membantu proses pernapasan, menyediakan oksigen, dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh.
Demi menjaga kesehatan organ tersebut, kamu dapat “membersihkan” paru-paru secara alami dengan melakukan kebiasaan sederhana. Berikut ulasannya.
-
Terapi uap
Terapi uang atau terapi inhaler merupakan salah satu cara untuk membersihkan paru-paru. Terapi uap dilakukan dengan menggunakan zat-zat tertentu untuk membantu mengeluarkan lendir, mengurangi peradangan, mengatasi flu dan hidung tersumbat, dan meningkatkan sirkulasi darah.
Terapi uap dapat menggunakan nebulizer dengan durasi antara 15 hingga 20 menit. Saat melakukan terapi, bernapaslah secara perlahan melalui hidung hingga terasa uap masuk.
Terapi uap sangat dianjurkan untuk penderita masalah paru dan pernapasan. Namun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dulu sebelum melakukannya.
-
Batuk yang dikontrol
Batuk merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, iritan, atau benda asing. Ketika batuk, tubuh akan membersihkan lendir yang ada di saluran pernapasan sehingga tidak ada penumpukan.
Batuk juga membantu tubuh mengeluarkan partikel berbahaya, seperti debu, asap, dan zat iritan yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Dengan batuk yang dikendalikan, tubuh dapat melindungi paru dari paparan lendir dan partikel berbahaya yang berpotensi merusak.
Selain untuk membersihkan paru, batuk juga bisa menjadi tanda jika paru-paru mengalami masalah. Jadi, jika batuk terjadi lebih lama, sering, dan disertai dengan gejala lain yang mencurigakan, bisa jadi paru-paru sedang terserang virus atau bakteri yang mengganggu fungsinya. Segera periksakan, ya!
-
Drainase postural
Drainase postural merupakan teknik fisioterapi untuk membantu mengeluarkan lendir, sekret, dan cairan di saluran pernapasan. Gerakannya dilakukan dengan menempatkan posisi tubuh dan gerakan tertentu.
Pengeluaran lendir juga bisa dibantu dengan melakukan pernapasan dalam untuk memperkuat otot pernapasan dan meningkatkan efisiensi pengeluaran lendir di saluran napas. Selain itu, drainase postural juga dapat mengurangi risiko infeksi dan memperbaiki fungsi pernapasan secara keseluruhan.
Untuk diingat, drainase postural sebaiknya dilakukan dengan arahan fisioterapis. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter terlebih dulu untuk mencari tahapan yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah drainase postural.
-
Olahraga
Dengan rutin berolahraga, kamu telah membantu dalam menjaga kesehatan fisik dan mental keseluruhan tubuh. Artinya, tubuh akan memiliki risiko yang lebih rendah terserang penyakit dari paparan bakteri dan virus.
Selain itu, saat berolahraga, otot akan bekerja lebih keras dan meningkatkan laju pernapasan. Akibatnya, paru-paru akan menghasilkan pasokan oksigen yang lebih besar ke otot.
Meski tidak langsung memuat paru-paru menjadi bersih, olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan dan menjaga fungsi pernapasan untuk dapat bekerja secara optimal. Dengan berolahraga, paru-paru akan lebih kuat dan tahan terhadap infeksi dan penyakit.
-
Minum teh hijau
Kandungan antioksidan dipercaya dapat mengurangi peradangan dan melindungi jaringan paru-paru dari paparan zat berbahaya. Beberapa penelitian menemukan bahwa teh hijau dapat berkontribusi pada kesehatan paru.
Selain itu, teh hijau juga memiliki sifat anti-inflamasi dari kandungan polifenol yang dapat membantu meredakan peradangan di saluran pernapasan. Teh hijau juga dipercaya dapat membantu mengencerkan lendir.
Dalam sebuah penelitian lain, diketahui bahwa orang yang minum 2 cangkir teh hijau per hari memiliki fungsi paru-paru yang lebih sehat. Jadi, tak ada salahnya untuk mulai mengonsumsi teh hijau secara rutin sebagai bagian dari pola hidup sehat.
-
Konsumsi makanan yang tepat
Mengonsumsi makanan sehat dapat memberikan dampak baik dalam menjaga kesehatan tubuh. Untuk menjaga kesehatan paru, kamu dapat mengonsumsi makanan yang bersifat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan yang terjadi pada sistem pernapasan.
Beberapa makanan yang dapat dikonsumsi seperti kunyit, sayuran hijau, ceri, bluberi, zaitun, kenari, dan kacang-kacangan. Selain itu, konsumsi juga makanan yang mengandung antioksidan, seperti buah-buahan, ikan, dan bawang putih.
Barengi konsumsi makanan sehat dengan berolahraga rutin dan menjaga kesehatan. Jangan lupa konsumsi vitamin bila perlu untuk kesehatan tubuh yang menyeluruh.
-
Menghindari polusi
Sebagian besar masalah kesehatan sistem pernapasan disebabkan karena paparan debu dan polusi yang masuk ke dalam tubuh. Apalagi, kualitas udara saat ini, khususnya di kota besar, sedang mengalami penurunan dan dalam status “bahaya”.
Jadi, sebaiknya kebiasaan menggunakan masker di ruangan terbuka tetap dilakukan sebagai langkah perlindungan diri. Jika memungkinkan, gunakan transportasi umum mengurangi polusi udara.
Kamu juga dapat mengandalkan aplikasi pendeteksi kualitas udara sebelum beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa untuk waspadai paparan asap secara langsung di lokasi yang akan didatangi.
-
Jaga kesehatan diri
Kondisi lingkungan yang tidak dapat diprediksi membuat tubuh rentan terserang penyakit. Oleh karena itu, menjaga kesehatan diri sangatlah penting untuk mengurangi risiko terserang penyakit, termasuk yang mengganggu sistem pernapasan.
Konsumsi makanan sehat dan berolahraga secara rutin harus menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari. Lengkapi dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan baik agar terhindar dari penyakit.
-
Jauhi rokok
Kebiasaan merokok memang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kandungan zat-zat dan bahan berbahaya pada rokok dapat merusak fungsi paru-paru sebagai salah satu organ penting tubuh untuk mengedarkan oksigen.
Tidak hanya itu, asap rokok yang terhirup perokok pasif juga dapat merusak kesehatan paru-paru dalam jangka waktu tertentu. Sama bahayanya dengan perokok aktif, perokok pasif memiliki risiko yang sama dalam hal gangguan sistem pernapasan.
-
Cek kesehatan rutin
Langkah terakhir untuk mengetahui kesehatan paru-paru adalah dengan melakukan pengecekan kesehatan secara rutin. Hal ini sangat penting, terlebih jika kamu sudah mengetahui kondisi kesehatan paru-paru, seperti memiliki asma atau pneumonia.
Jika merasa memiliki gejala dari penyakit paru-paru, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk menerima penanganan yang tepat. Cara ini juga dapat menghindari risiko penularan ke orang-orang di sekitar.
Itulah 10 cara alami membersihkan paru-paru yang dapat dicoba. Lakukan kebiasaan ini secara rutin untuk membantu menjaga kesehatan paru-paru agar dapat berfungsi secara optimal.
Peduli Kesehatan Diri dan Lingkungan Kunci Paru-paru Sehat
Menjaga kesehatan paru-paru sangat penting, terlebih organ ini sangat penting untuk tubuh. Jika sudah terinfeksi dan tidak ditangani dengan tepat, akan sangat membahayakan diri sendiri dan berisiko menularkan orang lain.
Untuk itu, mulailah menjaga kesehatan diri, misalnya dengan menjaga kesehatan dan kebersihan paru-paru dengan kebiasaan baik. Peduli pada kebersihan lingkungan juga sangat penting agar risiko penyebaran bakteri dan virus penyebab penyakit bisa dihindari. Yuk, hidup sehat!
Baca Juga: Asma Sering Kambuh Saat Malam Hari? Waspadai Apa Saja Penyebabnya