Penasaran Biaya Kemoterapi? Berikut Penjelasan 5 Jenis Terapi Kanker Beserta Biayanya
Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia. Berdasarkan laporan Global Burden of Cancer Study oleh World Health Organization (WHO), jumlah kematian akibat kanker di Indonesia mencapai 234.511 pada 2020.
Kanker sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan dalam tubuh. Pertumbuhan sel-sel abnormal ini dapat merusak sel normal di sekitarnya jika tidak ditangani.
Oleh sebab itu, kanker dapat menyebar dengan cepat ke organ penting lain di dalam tubuh. Meski berbahaya, kanker dapat ditangani dan disembuhkan sebelum menyebar ke organ lain.
Pengobatan kanker bukan hal yang instan. Dokter dan pasien memerlukan waktu dan konsistensi untuk melakukan pengobatan hingga sembuh total.
Jenis Terapi Kanker
Berbeda dengan penyakit lain, kanker dapat ditangani melalui beberapa jenis terapi. Metode pengobatan ini bertujuan untuk mematikan sel kanker di dalam tubuh dan mengendalikan penyakit.
Pemilihan jenis terapi juga tergantung dengan kondisi pasien, seperti stadium kanker, jenis kanker, dan riwayat kesehatan pasien.
Berikut lima jenis terapi yang direkomendasikan bagi pasien kanker.
1. Kemoterapi
Kemoterapi menjadi pengobatan yang banyak dilakukan pasien kanker di Indonesia. Terapi kanker ini dilakukan dengan memberikan obat-obatan dengan tujuan membunuh sel kanker.
Obat-obatan tersebut akan menghancurkan sekaligus memperlambat pertumbuhan sel kanker. Kemoterapi perlu dilakukan karena sel kanker dapat membelah diri lebih cepat ketimbang sel normal. Dengan obat kemoterapi, sel kanker akan hancur lebih cepat dan efektif.
Mengingat, kemoterapi dilakukan secara berkelanjutan, tergantung dari jenis dan stadium kanker pasien, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit. Adapun biaya kemoterapi yang dibutuhkan pasien kanker mulai dari Rp550.000 hingga Rp7.000.000 sekali kemoterapi.
Kemoterapi sendiri memiliki lima jenis berdasarkan cara memasukan obat ke dalam tubuh.
- Intravena (IV)
Obat akan langsung masuk ke dalam pembuluh darah melalui infus. Tim medis dapat memasukkan infus dari pembuluh darah pada tangan hingga pembuluh darah pada dada. Cara ini menjadi kemoterapi yang paling umum dilakukan. - Intraperitoneal (IP)
Obat akan dimasukan melalui tindakan operasi. Caranya dengan memberikan obat melalui selang khusus yang dimasukan ke dalam rongga perut. - Intra-arteri (IA)
Obat dimasukan ke dalam arteri yang mengalirkan darah ke sel-sel kanker. - Suntikan
Obat dimasukan menggunakan suntikan di bagian otot lengan, paha, pinggul, atau di bagian lemak lengan, kaki, dan perut. - Obat oral
Kemoterapi juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat oral dalam bentuk pil atau cair yang bisa ditelan. - Topikal
Topikal merupakan obat-obatan yang diberikan dalam bentuk krim atau gel. Obat ini dapat dioleskan pada kulit.
Kemoterapi juga menimbulkan sejumlah efek samping, seperti rambut rontok, gangguan pencernaan, kesuburan, anemia, mudah memar, kulit kering, dan gangguan psikologis.
2. Radioterapi
Radioterapi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan sinar bergelombang tinggi, seperti sinar gamma dan sinar-X. Tujuannya adalah membunuh sel kanker yang berkembang secara cepat, mencegah kanker datang kembali, dan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Sinar radiasi digunakan karena dapat merusak DNA sel kanker serta mencegah penyebaran yang lebih luas. Meskipun demikian, sel sehat di sekitar kanker yang terpengaruh radiasi masih bisa pulih kembali.
Radioterapi biasa digunakan untuk mengobati kanker stadium lanjut. Dengan mematikan sel-sel kanker di area yang ditargetkan, terapi ini mampu mengecilkan ukuran tumor sebelum tindakan operasi.
Sama dengan kemoterapi, radioterapi juga dilakukan beberapa kali tindakan, bahkan bisa hingga 30 kali. Untuk biaya radioterapi, sekali tindakan bisa mencapai sekitar Rp1.000.000 – Rp2.000.000. Dalam satu siklus radioterapi, pasien dapat mengeluarkan biaya sekitar Rp60.000.000. Soal biaya dapat berubah sesuai dengan rumah sakit, jenis kanker, dan stadium kanker.
Radioterapi juga memiliki efek samping, seperti mual, muntah, rambut rontok, kulit kusam,dan penurunan nafsu makan.
3. Imunoterapi
Imunoterapi merupakan terapi yang melibatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Metode pengobatan ini bertujuan untuk merangsang, meningkatkan, atau mengarahkan respons kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan sel kanker dengan lebih efektif.
Imunoterapi akan membantu sistem imun tubuh mengoptimalkan cara kerjanya dalam menemukan dan membunuh sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan melalui penggunaan krim oles, obat oral, infus, atau injeksi.
Terdapat beberapa jenis imunoterapi kanker, yaitu terapi sel-T, sitokin, checkpoint inhibitors, antibodi monoklonal, virus onkolitik, virus kanker, dan imunomodulator atau sel imun yang dimodifikasi untuk merangsang sistem kekebalan tubuh.
Imunoterapi juga memiliki beberapa efek samping, seperti peningkatan berat badan, infeksi, peradangan pada organ tubuh, diare, hidung tersumbat, dan palpitasi jantung.
Untuk masalah biaya, imunoterapi merupakan terapi dengan harga yang cukup mahal, yaitu di atas Rp100.000.000.
4. Terapi Target
Terapi target adalah pengobatan kanker menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Berbeda dengan kemoterapi, terapi target hanya membidik molekul atau protein tertentu yang mengontrol sel kanker untuk tumbuh, membelah, dan menyebar. Dengan demikian, terapi target diharapkan lebih efektif ketimbang metode terapi lain.
Meski demikian, tidak semua jenis kanker bisa ditangani dengan terapi target. Umumnya, hanya pasien yang memiliki target, seperti perubahan protein atau gen tertentu, di dalam sel kankernya. Misalnya, kanker payudara, kanker prostat, kanker usus besar, kanker kulit, kanker paru-paru, kanker otak, kanker tulang, kanker ginjal, leukemia, dan limfoma.
Terapi target juga memiliki efek samping yang akan dirasakan pasien, seperti diare, peningkatan enzim hati, ruam pada kulit, kulit kering, perubahan warna kuku, kebotakan, dan sariawan.
Terapi target dapat menjadi pilihan pengobatan bagi pasien kanker dengan estimasi biaya Rp20.000.000 – Rp80.000.000.
5. Terapi Hormon
Pengobatan kanker berikutnya adalah terapi hormon. Terapi ini bertujuan untuk mengatur kadar hormon dengan menekan aktivitas sel kanker yang dipengaruhi oleh hormon. Dengan demikian, terapi hormon dapat menghambat atau menghentikan produksi hormon tertentu agar pertumbuhan sel kanker dapat dihentikan.
Terapi hormon biasa digunakan untuk mengobati kanker payudara dan kanker prostat. Kedua jenis kanker ini merupakan kanker yang dipicu oleh faktor hormon.
Terapi ini juga memiliki efek samping yang tergantung dari jenis hormon yang digunakan, dosis hormon, serta kondisi pasien. Adapun efek sampingnya adalah gangguan hormonal, meningkatkan risiko pembekuan darah, nyeri kepala, osteoporosis, peningkatan berat badan, penyakit jantung, peningkatan risiko stroke.
Terapi hormon juga dapat diterapkan bersama dengan terapi kanker lain. Untuk biaya terapi hormon tergantung rumah sakit dengan estimasi sekitar Rp30.000.000- Rp70.000.000.
Solusi Keuangan Pengobatan Kanker
Seperti diketahui, pengobatan kanker membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kabar baiknya, pengobatan kanker, seperti kemoterapi, sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Selain itu, perusahaan asuransi juga menawarkan proteksi kanker kepada pesertanya.
Dengan memiliki BPJS Kesehatan atau asuransi kesehatan, pasien kanker tidak perlu khawatir mengenai biaya yang besar. Namun, pasien juga harus menyiapkan dana jika ada biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan atau asuransi kesehatan.