Atasi Infeksi Jamur di Kulit, Kenali Apa Itu Canesten, Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Masalah kulit bagi kebanyakan orang memang menjadi momok dan sebisa mungkin dihindari. Hanya saja, karena beberapa kondisi, seperti infeksi jamur maupun luka, penyakit kulit bisa saja menyerang secara tiba-tiba dan tanpa pertanda. Kalau sudah begitu, kamu tentu harus bisa segera mencari cara untuk mengatasi masalah kulit tersebut agar kondisinya tidak kian bertambah parah.
Salah satu contoh obat yang berguna untuk mengatasi masalah kulit, khususnya yang diakibatkan oleh infeksi jamur adalah Canesten. Jenis obat ini memiliki khasiat untuk mengobati infeksi jamur di kulit, misalnya, kurap atau kadas, panu, kutu air, sampai infeksi jamur pada organ intim wanita.
Obat ini tergolong sebagai jenis obat bebas terbatas sehingga penggunaannya tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Di samping itu, ada beberapa risiko efek samping dan interaksi antar obat yang perlu diperhatikan oleh pengguna Canesten.
Nah, agar bisa mendapatkan manfaat obat ini secara optimal dan meminimalkan risiko efek samping, simak penjelasan tentang apa itu Canesten, deskripsi, hingga aturan pakai dan dosisnya berikut ini.
Deskripsi Obat Canesten
Canesten adalah jenis obat oles yang berguna untuk mengobati infeksi jamur di kulit. Beberapa jenis penyakit kulit yang bisa diatasi dengan obat ini adalah panu, kurap atau kadas, kutu air, hingga infeksi jamur yang menyerang vagina. Jenis obat ini bisa ditemukan dengan bentuk krim maupun tablet vagina.
Obat Canesten memiliki kandungan bahan aktif yang disebut clotrimazole. Obat kulit ini bereaksi dengan cara memperlambat produksi dari ergosterol alias senyawa yang diperlukan jamur agar bisa bertahan hidup serta mendukung pertumbuhannya. Karena produksi dari senyawa tersebut bisa diperlambat, penggunaan obat ini pun mampu menghambat sekaligus membunuh jamur yang menjadi penyebab dari infeksi pada kulit.
Termasuk sebagai obat dari kategori anti fungal atau anti jamur, manfaat salep Canesten adalah untuk mengatasi masalah infeksi jamur di kulit dan juga vagina. Obat dengan kandungan bahan aktif clotrimazole ini tergolong sebagai obat bebas terbatas, dan hanya boleh digunakan oleh orang dewasa.
Sementara bagi ibu hamil, obat ini termasuk ke dalam kategori B. Artinya, menurut studi, penggunaan Canesten pada hewan peliharaan menunjukkan adanya reaksi efek samping pada janin. Meski begitu, belum ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada wanita hamil.
Di samping itu, bagi ibu hamil, obat ini hanya boleh diberikan apabila manfaat yang diberikan lebih besar ketimbang risiko yang mungkin terjadi pada janin. Oleh karena itu, pastikan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat ini pada ibu hamil.
Sedangkan untuk ibu yang sedang menyusui, belum diketahui adakah risiko kandungan Canesten bisa terserap pada ASI ataupun tidak. Sama halnya dengan ibu hamil, jika kamu sedang menyusui, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat oles ini.
Baca Juga: Kerap Dijadikan Obat untuk Atasi Infeksi Jamur, Kenali Apa Itu Daktarin, Manfaat, Hingga Dosisnya
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memakai Canesten
Selayaknya jenis obat lainnya, penggunaan Canesten juga harus diperhatikan agar tak berisiko menyebabkan gejala efek samping atau interaksi obat yang membahayakan. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa peringatan yang harus kamu ketahui saat akan menggunakan obat ini.
- Hindari menggunakan obat ini jika kamu mempunyai riwayat alergi dengan senyawa clotrimazole.
- Hindari memberikan obat ini pada anak dengan usia kurang dari 16 tahun maupun lansia berusia 60 tahun ke atas tanpa dikonsultasikan dulu dengan dokter.
- Saat akan menggunakan Canesten bentuk tablet vagina, informasikan pada dokter jika kamu sedang atau pernah terinfeksi penyakit menular seksual, maupun mempunyai pasangan yang mengidap penyakit tersebut.
- Informasikan pula pada dokter jika kamu sedang menderita keputihan dengan bau yang tidak sedap, terinfeksi jamur vagina berulang, perdarahan pada vagina padahal sedang tidak menstruasi, ada luka di vagina, diare, nyeri perut bagian bawah, nyeri berkemih, menggigil atau demam, maupun penyakit liver.
- Waspadai penggunaan obat Canesten dengan bentuk vagina jika sedang menstruasi atau datang bulan.
- Hanya gunakan obat ini sebagai obat luar. Jauhkan kontak langsung obat ini dengan bagian mata, mulut, atau hidung. Jika Canesten mengenai bagian tersebut, segera bersihkan dengan bilasan air bersih sesegera mungkin.
- Informasikan pada dokter jika sedang aktif mengonsumsi atau menggunakan obat lain, tak terkecuali produk herbal maupun suplemen.
- Informasikan pada dokter jika sedang hamil, berencana mengambil program kehamilan, maupun menyusui.
- Segera periksakan diri ke dokter apabila muncul gejala alergi obat atau overdosis pasca menggunakan obat ini.
Aturan Pakai dan Dosis Canesten
Aturan pakai dan dosis Canesten tidak bisa disamakan untuk semua orang. Pemakaiannya harus selalu ditentukan berdasarkan letak dari infeksi jamur yang menyerang. Berikut adalah dosis dan aturan pakai umum dari obat ini sesuai dengan letak infeksi jamur pada orang dewasa.
Infeksi Jamur Kulit
Oleskan obat sebanyak 2 hingga 3 kali per hari dan lakukan selama 2 hingga 4 minggu agar infeksi jamur bisa pada kulit bisa diatasi secara sempurna.
Candidiasis Vaginalis
Gunakan 1 tablet Canesten jenis tablet vagina 500 mg dan hanya untuk dosis tunggal.
Cara Tepat Menggunakan Canesten
Pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter dan keterangan yang tertera pada kemasan saat akan menggunakan obat ini. Selalu gunakan obat ini mengikuti dosis yang disarankan dan tidak menambah dosis penggunaannya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
- Saat akan mengoleskan Canesten pada kulit, cuci tangan terlebih dahulu, dan lakukan hal serupa ketika selesai menggunakannya. Pada penggunaan Canesten jenis tablet vagina, selalu mencuci tangan saat akan maupun setelah memasukkan obat pada bagian dalam vagina.
- Canesten jenis tablet vagina tak boleh digunakan pada bagian tubuh lain. Selain itu, usahakan untuk menggunakan obat anti jamur jenis tablet vagina tersebut pada malam hari dan menyesuaikan petunjuk pemakaian yang tertulis pada kemasan. Masukkan tablet vagina hingga sedalam mungkin guna memastikannya bisa larut dengan lebih mudah dan tak keluar lagi.
- Sementara untuk jenis krim, pastikan untuk membersihkan dan mengeringkan terlebih dahulu bagian kulit yang ingin diobati. Oleskan krim secara tipis di bagian kulit yang bermasalah sebanyak 2 sampai 3 kali per hari.
- Jangan melapisi atau menutupi area kulit yang telah diolesi obat ini dengan bahan atau kain apa pun, kecuali disarankan oleh dokter. Dianjurkan untuk mengenakan pakaian longgar ketika sedang menggunakan obat ini agar bagian kulit tetap bisa terkena sirkulasi udara dengan lancar.
- Gunakan obat tersebut secara teratur dengan durasi yang telah dianjurkan dokter, tak terkecuali saat gejala dirasa sudah mereda atau hilang. Hal ini penting untuk dilakukan karena menghentikan penggunaan Canesten sebelum sembuh total bisa menimbulkan infeksi jamur kembali kambuh.
Informasikan pada dokter apabila infeksi jamur tak kunjung sembuh, atau malah bertambah buruk kondisinya pasca menggunakan obat ini selama empat minggu.
Apabila lupa mengoleskan Canesten, dianjurkan untuk segera melakukannya apabila jarak waktu penggunaan berikutnya masih lama. Jika tidak terlalu lama, abaikan pemakaian obat dan gunakan pada jadwal selanjutnya tanpa menggandakan dosisnya.
Interaksi Canesten saat Digunakan Bersama Obat Lain
Mengandung clotrimazole, Canesten dapat menyebabkan beberapa efek interaksi antar obat yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Meningkatkan risiko efek samping fatal saat digunakan dengan aripiprazole, butorphanol, alfentanil, nimodipine, dan tacrolimus.
- Menurunkan efektivitas progesteron.
Selain itu, clotrimazole pada Canesten jenis tablet vagina bisa merusak bahan kondom lateks. Hindari pula menggunakan tampon, spermisida, sabun kewanitaan, maupun produk vaginal lain saat menggunakan Canesten jenis tablet vagina.
Efek Samping Canesten yang Wajib Diperhatikan
Selain interaksi antar obat, penggunaan Canesten juga bisa menimbulkan beberapa efek samping, misalnya:
- Nyeri dan rasa tak nyaman di kulit.
- Kemerahan dan muncul sensasi terbakar di kulit.
- Kulit mengelupas.
Sementara untuk jenis tablet vagina, efek samping obat ini adalah:
- Rasa gatal, nyeri, dan terbakar di vagina atau uretra.
- Kram perut bawah.
Segera Periksakan Diri pada Dokter Jika Muncul Gejala Alergi Obat Pasca Gunakan Canesten
Manfaat salep Canesten adalah untuk mengatasi infeksi jamur di kulit. Obat ini umumnya tidak akan menyebabkan masalah atau risiko efek samping saat digunakan sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan.
Akan tetapi, jika ternyata muncul gejala alergi obat atau efek samping yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar penanganan medis yang tepat bisa segera didapatkan.
Baca Juga: Atasi Batuk Berdahak, Ketahui Apa Itu Bisolvon, Manfaat, Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya