Miliki Kriteria Khusus, Ini Pengertian Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders dan Daftar Sahamnya

Dalam dunia investasi saham, terdapat sejumlah indeks yang bisa dijadikan acuan oleh investor untuk lebih mudah dan praktis menanam modal sesuai kebutuhan dan tujuan. Tidak sedikit indeks acuan saham diluncurkan dengan berisikan saham dengan kategori atau karakteristik tertentu.

Salah satu contoh indeks saham yang layak untuk menjadi perhatian investor adalah indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders atau LCL. Diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia atau BEI, indeks ini tergolong sebagai indeks yang berisikan emiten dengan kepedulian terhadap kondisi perubahan iklim.

Dengan kategori tersebut, tentu ada banyak hal penting dan menarik untuk dibahas seputarnya. Nah, jika kamu ingin tahu tentang apa itu indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders, dan daftar saham atau emiten yang ada di dalamnya, simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Mengenal IDX30, Pengertian dan Perbedaanya dengan IDX80 dan LQ45

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Apa Itu IDX LQ45 Low Carbon Leaders?

Apa Itu IDX LQ45 Low Carbon Leaders

IDX LQ45 Low Carbon Leaders, atau bisa juga disebut sebagai indeks IDX LQ45 LCL adalah sebuah indeks kepedulian terhadap perubahan iklim yang diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia atau BEI. Indeks ini dirilis pada tahun 2022 lalu, tepatnya pada tanggal 11 November. 

Tujuan dari diterbitkannya indeks ini adalah untuk mengurangi atau menekan eksposur intensitas dari emisi karbon terhadap portofolio sebesar paling tidak 50 persen dibanding indeks LQ45 selaku parent index atau indeks utamanya. Indeks ini dirilis bersamaan dengan rangkaian acara dari B20 Side Event Bali.

Metode Perhitungan di Indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders

Lalu, bagaimana cara perhitungan dari indeks IDX LQ45 LCL ini? Pada dasarnya, metode perhitungan yang digunakan pada indeks ini adalah Adjusted Markets Capitalization Weighted. Metode perhitungan tersebut pada indeks ini dilakukan dengan menyesuaikan free float ratio, dan berdasarkan dari intensitas dari emisi karbon. 

Di samping itu, perhitungan pada indeks ini juga diterapkan melalui pembatasan dari bobot saham atau cap, paling besar sejumlah 15 persen yang disesuaikan di saat proses evaluasi. Indeks ini sendiri juga sudah dihitung semenjak hari dasarnya, yakni di tanggal 2 November 2020, yang kala itu memiliki nilai awal sebesar 100.

Baca Juga: Harga Saham IHSG Hari Ini (IDX Composite)

Daftar Saham di IDX LQ45 Low Carbon Leaders

Klasifikasi emiten atau saham perusahaan pada indeks IDX LQ45 LCL secara umum terbagi menjadi 2, yakni melalui evaluasi minor dan evaluasi mayor.

Evaluasi Minor

Periode Efektif Konsituen: 4 Mei - 2 Agustus 2023

Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 4 Mei - 2 Agustus 2023

Sumber: www.idx.co.id

Evaluasi Mayor

Periode Efektif Konsituen: 3 Agustus 2023 - 2 Februari 2024

Periode Efektif Jumlah Saham Penghitungan Indeks: 3 Agustus - 2 November 2023

Sumber: www.idx.co.id

Ulasan Singkat Perusahaan pada Daftar Indeks IDX LQ45 LCL

Mengacu pada daftar di atas, bisa dipahami jika indeks IDX LQ45 LCL mempunyai banyak nama perusahaan yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga para investor. Hal ini dikarenakan daftar indeks ini memang diisi oleh sejumlah perusahaan ternama yang menjalankan bisnis atau aktivitas usahanya dengan mengedepankan penggunaan emisi karbon yang minimalis. 

Untuk mengenal perusahaan dalam daftar indeks tersebut, berikut terangkum beberapa ulasan singkat seputarnya. 

1. GoTo Gojek Tokopedia

   GoTo atau Gojek Tokopedia adalah sebuah perusahaan digital yang menyediakan produk serta jasa yang terbagi ke dalam 3 kategori utama. Ketiga kategori bisnis yang ditawarkan perusahaan ini mencakup layanan atas permintaan atau on demand services, perdagangan elektronik atau e-commerce, dan financial technology.

2. Bank Rakyat Indonesia

   Sebagai salah satu perusahaan perbankan terbesar di Indonesia, hampir semua kalangan masyarakat tentu tidak asing dengan Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Merupakan salah satu perbankan yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia, BRI adalah perbankan yang berdiri sejak tahun 1895 dan pertama kali beroperasi di Jawa Tengah, tepatnya di Purwokerto. Selayaknya perusahaan perbankan lainnya, aktivitas bisnis utama dari Bank BRI adalah menghimpun dana masyarakat, menyalurkannya kembali pada masyarakat, dan memberi layanan produk serta jasa finansial lainnya.

3. Telkom Indonesia

   Selanjutnya ada Telkom Indonesia yang juga dikenal sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Sebagai Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Telkom Indonesia bergerak pada sektor layanan jasa teknologi informasi & komunikasi atau TIK, serta jaringan telekomunikasi di Indonesia.

4. Bank Central Asia

   Bank Central Asia, atau lebih kerap disebut sebagai BCA adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan serta jasa finansial lain. Bank BCA telah beroperasi sebagai perbankan umum semenjak pertama kali didirikan di tahun 1956, tanggal 12 Oktober. BCA sendiri tidak jarang digadang-gadang sebagai salah satu perbankan terbesar, tidak hanya di Indonesia, tapi juga kawasan Asia.

5. Barito Pacific

   Terakhir ada Barito Pacific sebagai salah satu perusahaan yang sahamnya termasuk pada indeks IDX LQ45 LCL. Perusahaan yang mulai menjalankan operasional bisnisnya secara komersial di tahun 1983 ini bergerak di bidang bisnis kehutanan, pertambangan, industri, perkebunan, properti, perdagangan, transportasi, dan energi terbarukan.

Kenali Ciri dan Karakteristik Setiap Indeks untuk Ketahui Potensinya

Itulah penjelasan mengenai indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders dan daftar emiten yang ada di dalamnya. Perlu dipahami jika umumnya setiap indeks yang bisa dijadikan sebagai acuan oleh investor dalam berinvestasi saham mempunyai kriteria dan cirinya tersendiri dan perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan. Nah, untuk indeks IDX LQ45 Low Carbon Leaders adalah indeks yang berisikan emiten dengan klasifikasi peduli terhadap perubahan iklim dengan tujuan menekan eksposur intensitas dari emisi karbon pada portofolio mencapai paling tidak 50 persen ketimbang Indeks LQ45 selaku parent index.

Baca Juga: IDX80 – Pengertian, Contoh Saham, dan Metode Perhitungannya