Kenali Manfaat Obat Ibuprofen dan Dosis Aman Pemakaiannya
Disadari atau tidak, masyarakat Indonesia ternyata sudah tidak asing dengan pemakaian obat jenis ibuprofen saat mengalami nyeri, peradangan, atau demam. Pasalnya, ada berbagai merek obat yang jika diteliti kandungan serta khasiatnya termasuk sebagai obat jenis ibuprofen ini.
Secara umum, ibuprofen adalah jenis obat yang berguna untuk meredakan nyeri serta peradangan. Sebagai contoh, saat mengalami sakit gigi, radang sendi, atau bahkan nyeri karena haid dapat disembuhkan dengan mengonsumsi obat ini. Biasanya, ibuprofen dijual dalam bentuk sirup, suntikan, atau tablet dengan takaran 400 mg.
Cara kerja ibuprofen adalah dengan mencegah tubuh untuk memproduksi prostaglandin, senyawa yang menimbulkan rasa sakit dan juga peradangan. Dengan mengurangi senyawa prostaglandin tersebut, rasa sakit akibat nyeri serta peradangan akan menjadi berkurang. Tak hanya itu, ibuprofen juga dikenal ampuh untuk menurunkan panas akibat demam dan semacamnya.
Mengetahui beragam manfaat ibuprofen, tidak ada salahnya untuk mengetahui khasiat apa saja yang dimiliki secara detail dan dosis aman mengonsumsinya. Efek samping apa saja yang ditimbulkan oleh obat ibuprofen juga hendaknya dipelajari agar tidak memunculkan beragam penyakit baru bagi pengonsumsinya. Tidak perlu panjang lebar lagi, berikut adalah ulasannya.
Informasi Umum Tentang Obat Ibuprofen
Sebenarnya, ibuprofen adalah salah satu jenis obat yang cukup mudah ditemui di apotek seluruh Indonesia. Namun, tak sedikit masyarakat yang tidak menyadari bahwa obat yang biasa dikonsumsi termasuk ke dalam jenis ibuprofen dan kadar konsumsinya perlu diperhatikan dengan seksama.
Ibuprofen merupakan obat dari golongan antiinflamasi non steroid atau biasa disingkat NSAID. Artinya, ibuprofen merupakan obat yang biasa digunakan untuk meredakan peradangan, rasa sakit ringan atau nyeri, dan juga demam. Obat ini juga termasuk dalam kategori obat bebas namun tetap harus dikonsumsi sesuai resep dokter.
Manfaat ibuprofen yang lain adalah untuk mengatasi kelainan jantung pada bayi yang terlahir prematur atau patent ductus arteriosus. Ibuprofen juga menjadi obat yang aman untuk dikonsumsi oleh orang dewasa atau anak-anak sekalipun. Namun, untuk ibu hamil, penggunaan obat ini harus dihindari dan jika memang perlu dikonsumsi, harus dipastikan manfaat yang didapatkan jauh lebih besar dibanding risikonya.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengonsumsi Ibuprofen
Meski banyak dijual di Indonesia, ibuprofen memiliki beragam pantangan yang harus diketahui oleh siapa saja yang ingin mengonsumsinya. Pasalnya, saat dikonsumsi secara sembarangan, obat ini dapat menimbulkan reaksi yang membahayakan bagi kondisi kesehatan seseorang.
-
Tidak Diperuntukan Bagi yang Memiliki Penyakit Jantung, Ginjal, dan Hati
Ibuprofen adalah jenis obat yang dilarang pemakaiannya bagi pengidap penyakit gagal jantung, masalah fungsi ginjal, serta hati. Obat ini juga tidak boleh diberikan kepada pasien yang akan melakukan operasi bypass jantung karena dapat mengganggu ritme detak jantung saat dioperasi.
-
Wajib Menyampaikan Riwayat Penyakit
Saat berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengonsumsinya, pastikan untuk menyampaikan dengan rinci riwayat penyakit yang pernah diderita. Jika Anda pernah mengidap asma, pembekuan darah, tekanan darah tinggi, polip hidung, hingga gangguan pencernaan, sebaiknya menuruti nasihat dokter mengenai penggunaan obat ibuprofen ini.
-
Pantang Dikonsumsi dalam Kondisi Tertentu
Jika dikonsumsi oleh lansia, ibuprofen juga dapat menimbulkan gangguan pada ginjal dan pantang digunakan oleh penderita dehidrasi dan penyakit ginjal maupun gagal hati. Ketika mengonsumsi obat ini, pengguna dilarang untuk merokok serta minum minuman beralkohol.
-
Bisa Membuat Kulit Menjadi Sensitif, Pusing, dan Kantuk
Dalam beberapa kasus, obat bisa menyebabkan kulit lebih sensitif jika terpapar sinar matahari langsung. Setelah dikonsumsi, ibuprofen juga akan menyebabkan pusing serta kantuk. Jadi, hindari untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mengonsumsi obat ini.
-
Jika Ingin Melakukan Operasi, Beritahukan Dokter
Terakhir, saat akan menjalani operasi, pasien wajib memberi tahu dokter jika baru saja mengonsumsi ibuprofen. Dengan begitu, dokter dapat melakukan pertimbangan mengenai jalannya operasi yang akan dilakukan tersebut.
Baca Juga: Penyakit Musim Hujan Melanda, Antisipasi dengan Cara ini!
Dosis Ibuprofen
Seperti yang sempat dibahas sebelumnya, ibuprofen merupakan jenis obat yang dapat dikonsumsi oleh hampir seluruh kalangan dari segala usia di atas 6 bulan. Namun, perbedaan usia serta masalah kesehatan memiliki andil penting mengenai jumlah atau dosis ibuprofen yang boleh dikonsumsi.
-
Dewasa
Untuk orang dewasa yang tidak memiliki masalah kesehatan serius, dosis ibuprofen yang diperbolehkan adalah berada di kisaran 200 sampai 800 mg dan boleh diminum 3 atau 4 kali dalam sehari. Batas maksimal yang boleh dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 3200 gram per hari. Jadi, pastikan untuk tidak melebihi dosis tersebut.
-
Anak Berusia di Atas 6 Bulan
Sedangkan untuk anak usia di atas 6 bulan, perhitungan dosis pemberian ibuprofen tergantung dari berat badannya. Umumnya, takaran pada anak adalah 4 sampai 10 mg dan maksimal 40 mg per kilogram dari berat anak.
Sebagai contoh, saat berat anak adalah 15 kilogram, maka dosis obat yang boleh diberikan adalah 60 sampai 150 mg per hari dengan dosis maksimalnya adalah 600 mg.
-
Anak dengan Kondisi Tertentu
Ada pula dosis untuk anak yang menderita radang sendi atau juvenile idiopathic arthritis, ibuprofen hanya boleh diberikan dalam takaran 30 sampai 50 mg per kilogram berat anak setiap harinya. Serta, dosis maksimal dari pemberian ibuprofen ini adalah 2400 gram per harinya.
Cara Tepat untuk Mengonsumsi Obat Ibuprofen
Sebelum mengonsumsinya untuk kebutuhan kesehatan, pastikan untuk membaca aturan pakai obat tersebut yang biasanya tercantum pada kemasan. Tak hanya itu, ikuti pula anjuran dokter jika memang memiliki riwayat penyakit tertentu karena obat ibuprofen mungkin dapat memicu reaksi penyakit yang lainnya.
Mengonsumsi ibuprofen dalam bentuk kapsul atau tablet harus dibarengi dengan makanan guna menekan risiko munculnya sakit maag. Pasca mengonsumsi, hindari untuk berbaring hingga 10 menit setelahnya.
Simpan ibuprofen di tempat yang tidak lembab serta tidak terkena pancaran sinar matahari langsung. Pada dasarnya, jenis obat tersebut lebih tahan berada di suhu ruang namun tetap perhatikan masa kadaluarsanya agar tidak menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan.
Reaksi Ibuprofen dengan Obat Jenis Lainnya
Sama halnya dengan beragam jenis obat lainnya, ibuprofen dapat bereaksi saat digunakan bersamaan dengan obat lainnya. Beberapa obat yang diketahui dapat memberikan efek interaksi dengan ibuprofen adalah obat NSAID lain, obat pengencer darah, dan obat kortikosteroid. Reaksi yang disebabkan saat bercampur dengan kandungan obat tersebut adalah memicu terjadinya pendarahan saluran pencernaan.
Tak hanya itu, dikonsumsi berbarengan dengan tacrolimus dan ciclosporin, obat ibuprofen dapat menyebabkan hiperkalemia serta masalah fungsi ginjal. Ibuprofen juga dapat menurunkan khasiat antihipertensi dari obat ACE inhibitor dan juga ARB.
Terakhir, lithium dan methotrexat diketahui dapat meningkatkan risiko keracunan jika tercampur dengan ibuprofen. Oleh karena itu, hindari mengonsumsi ibuprofen dengan berbagai macam obat lain tersebut agar tidak menimbulkan reaksi yang dapat membahayakan kesehatan.
Baca Juga: Gejala Demam Berdarah (DBD), Penyebab Penyakit DBD, Pertolongan Pertama, dan Pengobatannya
Efek Samping Ibuprofen
Tidak ada obat yang tidak memiliki efek samping saat dikonsumsi. Hal ini pulalah yang juga dimiliki oleh obat jenis ibuprofen dan wajib diketahui bagi siapa saja yang akan menggunakan obat tersebut. Kebanyakan efek samping dari mengonsumsi ibuprofen berhubungan dengan masalah pencernaan dan lambung.
Beberapa diantaranya adalah:
- Perut kembung.
- Perasaan mual dan ingin muntah.
- Diare atau sembelit.
- Sakit maag.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Perubahan mood yang drastis.
Memang beberapa efek samping dari mengonsumsi ibuprofen tersebut tidak membahayakan. Namun, segera periksakan diri ke dokter jika dirasa efek samping dari mengonsumsi obat ini tidak kunjung hilang. Terlebih jika ibuprofen menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti pertanda alergi obat, muntah atau BAB berdarah, leher terasa kaku.
Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi saat mengonsumsi ibuprofen adalah:
- Pembengkakan di bagian tungkai, yang menjadi tanda adanya gangguan pada fungsi ginjal.
- Frekuensi buang air kecil yang lebih jarang.
- Masalah irama jantung.
Jadi, saat mendapati gejala tersebut, usahakan untuk segera menemui dokter guna mendapatkan penanganan kesehatan yang lebih terpantau.
Memiliki Khasiat yang Sama, Paracetamol Lebih Banyak Dipilih Ketimbang Ibuprofen
Walau memiliki khasiat untuk meredakan demam dan nyeri, banyak orang lebih memilih mengonsumsi paracetamol ketimbang ibuprofen. Pasalnya, paracetamol dianggap lebih aman untuk digunakan dan menimbulkan lebih sedikit efek samping.
Jadi, jika terpaksa harus mengonsumsi ibuprofen, pastikan untuk mengetahui dosis pemakaian, efek samping, dan reaksinya terhadap kondisi kesehatan serta obat lain agar tidak menimbulkan masalah kesehatan lain yang lebih membahayakan.
Baca Juga: Obat Paracetamol, Berikut Cara Pakai, Dosis dan Efek Sampingnya