Kenali Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor dan kanker dalam medis kerap dikaitkan satu sama lain. Meski bukan sebuah kondisi atau penyakit yang sama, tumor dan kanker sebenarnya saling terkait dan menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya.
Jika dilihat dari penyebabnya, tumor terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak normal. tetapi tidak menyerang ke jaringan tubuh yang lain. Namun, tumor bisa bersifat jinak dan ganas ketika telah menyerang organ vital, menekan saraf, atau menghambat aliran darah.
Beberapa tumor jinak yang paling umum terjadi adalah adenoma atau polip, yaitu kelainan pada lapisan pembungkus kelenjar dan organ dalam tubuh, sering ditemukan pada usus besar dan hati.
Ada pula fibroma yang terjadi di jaringan ikat, mioma yang sering terjadi pada sel otot dan dinding pembuluh dara, dan lipoma yang terjadi pada lemak di bawah kulit. Selain itu, hemangioma dan papiloma juga masuk dalam kategori tumor jinak.
Sementara, tumor bisa dikategorikan ganas jika perkembangannya cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain. Tumor yang bersifat ganas ini disebut sebagai kanker. Lantas. apa perbedaan keduanya?
Baca Juga: Kanker Otak: Jenis, Gejala, hingga Penyebabnya
Bingung cari asuransi kesehatan terbaik dan termurah? Cermati punya solusinya!
Perbedaan Tumor dan Kanker
Deteksi Kanker atau Tumor Sedini Mungkin
Berdasarkan sifatnya, tumor jinak biasanya terjadi pada satu bagian tubuh dan tidak membahayakan nyawa. Sedangkan, kanker bisa menyebar ke bagian tubuh lain dan bersifat merusak.
Dari lokasi pertumbuhannya, tumor jinak kerap muncul pada bagian tubuh yang sama jika sebelumnya pernah terjangkit. Sementara, kanker bisa tumbuh di bagian yang berbeda.
Selain itu, jika dilihat dari prosedur pengobatannya, tumor jinak bisa dihilangkan dengan cara operasi di area pertumbuhannya. Namun, jika berada di area yang sulit dijangkau, biasanya dokter akan melakukan embolisasi untuk membuat tumor menyusut dan mati.
Di sisi lain, pengobatan kanker lebih kompleks dan bisa tidak sekali tuntas, apalagi jika sudah menyebar ke organ lain. Bila terjadi, tindakan medis lanjutan untuk menangani kanker sangat dibutuhkan, seperti kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi.
Waspada, Ini Gejala Tumor yang Harus Diketahui
Gejala tumor dapat bervariasi, tergantung pada kondisi, jenis, dan keganasannya. Namun, secara umum dapat terjadi dengan memunculkan gejala. Berikut 5 di antaranya:
-
Bengkak dan nyeri
Tumor akan membuat salah satu area tubuh menjadi bengkak. Biasanya terlihat dengan adanya benjolan dari sumber tumor.
Setelah benjolan, biasanya akan muncul rasa nyeri di area tersebut. Nyeri dapat muncul sesekali atau terus menerus dengan tingkat rasa sakit yang berbeda-beda. -
Gangguan fungsi tubuh
Tumor dapat menurunkan fungsi organ atau sistem tubuh tertentu di tempat kemunculannya. Misal, jika tumor tumbuh di paru, maka fungsinya akan terganggu dan menyebabkan masalah pernapasan.
Hal yang sama jika tumor muncul di saluran pencernaan yang akan menyebabkan gejala seperti mual, dan adanya perubahan pola buang air besar. Pada wanita, tumor juga akan menyebabkan siklus menstruasi terganggu atau pendarahan.
-
Penurunan berat badan dan mudah lelah
Penurunan berat badan juga menjadi salah satu ciri dari munculnya tumor dalam tubuh. Hal ini disebabkan akibat munculnya peradangan yang terjadi dalam tubuh.
Selain itu, penderita tumor juga kerap mudah lelah, bahkan berlebihan. Efek kelelahan akan semakin sering jika tumor menyerang organ-organ penting.
-
Gangguan sistemik
Gangguan sistemik menyebabkan berbagai gejala, seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan keringat berlebih saat malam hari. Terkadang gangguan sistemik juga menyebabkan sakit kepala.
-
Kelainan hormonal
Beberapa tumor juga dapat menyebabkan gangguan hormon dalam tubuh. Akibatnya, pasien mungkin akan mengalami perubahan berat badan, mood yang tidak stabil, dan gangguan menstruasi.
Itulah 5 gejala yang mungkin muncul ketika tumor muncul dari tubuh. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua gejala ini menandakan kamu mengidap tumor. Oleh karenanya, periksakan ke dokter untuk menerima diagnosa yang lebih baik.
Baca Juga: Jangan Tunggu Parah, Kenali Gejala hingga Jenis Kanker Telinga Sejak Dini
Kenali Tahap Mengobati Tumor
Dalam mengobati tumor, dokter akan menyesuaikan dengan jenis, ukuran, letak, dan keganasan dari tumor. Pada kasus tumor ringan, biasanya dokter hanya akan menganjurkan pemeriksaan rutin dan selalu dipantau.
Namun, jika tumor menyerang bagian saraf, pembuluh darah, atau organ, dokter akan segera melakukan operasi pengangkatan. Tindakan ini dilakukan dengan sinar laser atau bedah.
Sementara, jika tumor tergolong jinak dan menjadi kanker, dokter akan melakukan beberapa penanganan lanjutan. Berikut ulasannya:
-
Kemoterapi
Terapi ini dilakukan untuk membunuh sel kanker dengan menggunakan obat-obatan. Kemoterapi bisa memperkecil ukuran tumor dan meringankan rasa sakit dan mencegah penyebarannya.
Meski demikian, kemoterapi juba dapat merusak sel sehat yang berada di sekitar tumor. Namun, efek dari kemoterapi akan hilang setelah pengobatan selesai.
-
Radioterapi
Radioterapi dapat membunuh dan mencegah penyebaran kanker yang lebih luas. Selain itu, radioterapi juga dapat memperkecil ukuran tumor dengan menggunakan sinar radiasi tinggi.
Biasanya, radioterapi biasanya dilakukan dengan kemoterapi dan operasi pengangkatan kanker untuk meningkatkan tingkat kesembuhan pasien.
-
Imunoterapi
Tindakan ini menggunakan obat-obatan guna merangsang sistem kekebalan tubuh melawan sel kanker. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan penggunaan krim oles, obat minum, infus, atau injeksi.
Imunoterapi membantu menghambat dan menghentikan perkembangan dan penyebaran sel kanker ke organ lain. Pengobatan ini dapat menjadi pengobatan untuk kanker paru, ginjal, kandung kemih, limfoma, dan kanker serviks.
Itulah 3 cara pengobatan tumor ganas atau kanker yang mungkin diterima oleh penderita kanker. Sebagai informasi, tumor jinak memang lebih mudah diobati dengan peluang kesembuhan yang tinggi.
Sementara, tumor ganas juga bisa disembuhkan, tergantung pada stadiumnya. Semakin parah kankernya, semakin sulit juga untuk disembuhkan.
Komplikasi Tumor
Komplikasi akibat tumor sebenarnya disebabkan oleh tumor itu sendiri. Dalam beberapa kondisi, komplikasi tumor juga dapat muncul dari tindakan pengobatan. Beberapa komplikasi yang sering muncul di antaranya:
- Diare
- Mual
- Nyeri
- Lemas
- Sembelit
- Sesak napas
- Gangguan otak atau sistem saraf
- Metastasis atau kanker yang menyebar
- Kanker yang kambuh kembali
Komplikasi yang mungkin muncul akibat tumor sangat bervariasi. Untuk itu, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter dan ceritakan gejala yang dialami dengan jelas untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang sesuai.
Hidup Sehat Bantu Turunkan Risiko Tumor
Turunkan Risiko Tumor dengan Hidup Sehat dan Bahagia
-
Hindari rokok
Banyak penyakit yang bisa disebabkan oleh rokok, termasuk tumor dan kanker. Bahan-bahan dan kandungan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kerusakan organ dan menyebabkan kanker paru, mulut, tenggorokan, laring, dan ginjal.
-
Konsumsi health food
Rajin mengonsumsi makanan sehat juga membantu menurunkan risiko tumor dan kanker. Perbanyak konsumsi sayur dan buah serta hindari minuman beralkohol. Kurangi juga memakan daging olahan.
-
Olahraga dan lindungi diri
Berolahraga dipercaya dapat menurunkan risiko kanker payudara, prostat, ginjal, dan usus besar. Kamu dapat melakukan aerobik ringan selama 150 menit selama seminggu. Kamu juga bisa melakukan vaksinasi dan menjauhi aktivitas yang dapat memicu tumor dan kanker.
Itulah 3 cara yang harus kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena tumor dan kanker. Untuk itu, terapkan gaya hidup sehat sedini mungkin.
Jangan Abaikan Tumor dan Waspadai Kanker
Gejala tumor harus diwaspadai dan diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan informasi yang jelas serta penanganan yang tepat. Jangan sampai tumor terabaikan dan menjadi kanker yang lebih membahayakan kesehatan tubuh.
Dikarenakan penyakit ini dapat merusak organ, ada baiknya kamu melakukan tindakan preventif untuk menurunkan risikonya, seperti menjalankan pola hidup sehat. Jika sudah terkena tumor atau kanker, jangan patah semangat dan teruskan pengobatan hingga sehat.
Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Kanker, Penyakit yang Menjadi Salah Satu Penyebab Kematian Terbanyak di Indonesia