Penyakit Alzheimer: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Ada berbagai macam penyakit yang bisa menyerang otak manusia. Alzheimer adalah salah satunya. Tidak hanya menurunkan daya ingat seseorang saja. Penyakit ini juga bisa mengubah perilaku seseorang secara drastis.
Sampai saat ini, masih belum ada yang tahu secara apa penyebab dari penyakit ini. Kemungkinan besar, penyakit alzheimer muncul karena adanya pengendapan protein di dalam otak yang kemudian menghalangi masuknya nutrisi ke sel-sel otak.
Semua penderita alzheimer, rata-rata berasal dari orang yang sudah lanjut usia (di atas 65 tahun). Tak heran, jika gejala awal penyakit alzheimer adalah hilangnya ingatan jangka pendek alias pikun.
Gejala yang ditunjukkan pun berbeda-beda tergantung dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Lalu, apa saja gejala alzheimer?
Baca Juga: 6 Cara Merawat Lansia di Rumah Agar Tetap Sehat saat Pandemi
Gejala Tahap Awal
Berikut adalah gejala awal dari penyakit alzheimer:
- Kerap lupa atas kejadian yang baru-baru saja dialami.
- Lupa nama-nama benda atau tempat yang pernah dikunjungi.
- Penderita sering lupa akan topik pembicaraan yang sedang dibicarakan.
- Karena tidak tahu topik pembicaraannya, penderita pun akan lebih sering menanyakan pertanyaan yang itu-itu saja.
- Sering tersesat, bahkan di tempat yang sangat familiar sekali pun.
- Tiba-tiba tidak tahu cara menggunakan beberapa peralatan.
- Kerap salah menaruh barang yang ada di sekitar.
- Susah untuk merangkai sebuah kata-kata. Baik secara lisan maupun secara tulisan.
- Tidak bisa mengidentifikasi bau (anosmia).
- Terlihat sedang depresi secara terus-menerus.
- Terlihat sayu atau tidak bersemangat.
- Sangat anti terhadap sesuatu atau kegiatan yang baru.
- Bahkan kehilangan selera atas aktivitas yang dulunya dianggap sebagai hobi.
- Menghindari kegiatan sosial. Lebih suka menghabiskan waktu untuk tidur, duduk, menonton televisi, atau hanya merenung.
Gejala-gejala ini lah yang kerap tidak disadari oleh penderita, maupun kerabat terdekatnya.
Gejala Tahap Tengah
Jika semakin parah, biasanya gejala di tahap awal akan lebih sering terjadi. Baik dari tahap intensitas kejadiannya atau hilangnya memori dalam jangka waktu yang cukup panjang. Nah, di tahap inilah seharusnya peran keluarga muncul.
Pikun memang kerap terjadi pada lansia. Namun, perhatikan juga seberapa sering hal tersebut terjadi.
Jika semakin sering terjadi dan ingatan yang diingat pun semakin sedikit. Ada baiknya Anda waspada atau memeriksakannya ke Rumah Sakit (RS) atau dokter terdekat, jika sudah menunjukkan gejala-gejala ini:
- Kesusahan dalam berkomunikasi.
- Mulai lupa dengan nama-nama anggota keluarga sendiri.
- Lebih sering gelisah, depresi, dan cemas tanpa alasan.
- Suasana hati berubah secara drastis.
- Bermasalah dengan pengaturan waktu dan pemecahan masalah.
- Terlihat bingung dan tidak tahu di mana.
- Sering mengalami halusinasi atau delusi.
Gejala Tahap Akhir
Dalam tahap akhir, penderita benar-benar harus berada di dalam pengawasan keluarga dan tenaga medis. Sebab dalam tahap ini penderita sudah tidak bisa beraktivitas selayaknya manusia pada umumnya. Mereka akan selalu membutuhkan bantuan dari orang yang ada di sekitarnya.
Berikut ini merupakan gejala-gejala yang muncul, pada penderita alzheimer tahap akhir:
- Tidak bisa berbicara atau kesulitan mengungkapkan kata-kata.
- Daya ingatnya mulai menurun secara drastis.
- Susah melakukan gerakan fisik, jika tanpa bantuan orang lain.
- Buang air besar maupun kecil tanpa disadari.
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis dan menderita infeksi kulit.
- Tidak bisa menelan makanan keras.
- Meningkatnya intensitas delusi dan halusinasi. Sehingga muncul kecurigaan yang berlebihan hingga memicu perbuatan kasar ke orang sekitarnya.
Baca Juga: Alasan dan Cara Memilih Asuransi Kesehatan yang Tepat untuk 60 Tahun Keatas
Penyebab Alzheimer
Meskipun belum diketahui penyebab pastinya. Ada beberapa hal yang diduga menjadi alasan munculnya penyakit alzheimer pada seseorang.
Usia merupakan faktor utama yang selalu ada di setiap kasus. Meskipun tidak menutup kemungkinan, ada beberapa kasus yang muncul pada orang berusia di bawah 60 tahun. Namun, kasus tersebut biasanya sangat jarang ditemukan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, alzheimer muncul karena otak tidak mendapat nutrisi yang cukup. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan di dalam otak. Sumbatan tersebut berasal dari endapan protein yang mencegah masuknya nutrisi.
Semakin lama penyumbatan berlangsung, sel-sel otak pun akan semakin rusak. Rusaknya sel di otak, menyebabkan koordinasi saraf pun menjadi kacau. Ini lah hal yang menyebabkan penderita menjadi mudah pikun, mood swing, hingga tidak menyadari jika sedang buang air.
Penyusutan sel otak akibat tidak mendapatkan nutrisi dari tubuh yang kemudian bisa mengakibatkan matinya sel otak (biasanya terjadi di bagian pengatur memori di otak).
Siapa Saja yang Berisiko Terkena Alzheimer?
- Lansia, kasus alzheimer paling banyak ditemukan pada orang yang berusia 65 tahun ke atas.
- Selain lansia, perempuan juga merupakan penderita alzheimer terbanyak jika dibandingkan dengan pria.
- Penderita Down Syndrome. Kelainan genetik yang tidak bisa dihindari karena merupakan bawaan dari lahir.
- Pernah mengalami cedera di kepala. Munculnya gangguan eksternal/dari luar ini juga bisa menyebabkan penyumbatan pada otak seseorang.
- Genetik. Ini juga sebuah faktor yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Mereka yang lahir dengan riwayat alzheimer dari keluarganya juga memiliki risiko terkena penyakit yang sama.
- Ada gangguan kognitif. Orang dengan gangguan kognitif biasanya juga akan menunjukkan gejala yang serupa dengan alzheimer. Seperti menurunnya daya ingat seiring bertambahnya usia.
- Gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat seperti makan-makanan tidak sehat, jarang berolahraga, dan merokok. Merupakan cikal bakal dari penyakit ini.
Cara Mencegah Munculnya Penyakit Alzheimer
Kini Anda sudah mengetahui apa itu penyakit alzheimer, gejala, hingga faktor-faktor penyebabnya. Sehingga, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalisir penyakit alzheimer.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan, demi mencegah munculnya salah satu dari penyakit otak ini:
- Berhenti merokok dan kurangi minum minuman beralkohol. Karena kedua hal ini memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan otak ke depannya.
- Ubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat. Mulailah mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Perhatikan kadar lemak dan kolesterol yang ada di dalam makanan tersebut serta perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Rutin berolahraga. Mulailah dengan jalan atau lari pagi.
- Mengonsumsi obat secara rutin dan tidak boleh bolong-bolong untuk para penderita stroke, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi yang juga bisa memicu penyakit alzheimer.
- Kelebihan berat badan. Turunkan berat badan segera berat badan Anda jika mengalami obesitas.
- Rutin periksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah. Mengerti kondisi kesehatan tubuh bisa membuat Anda mendapatkan penanganan secara segera. Sehingga tidak memicu komplikasi kesehatan lainnya.
- Minum air putih yang banyak. Ini adalah cara yang paling ampuh untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Baca Juga: 7 Manfaat Berkebun Bagi Kesehatan