Stock Split BCA: Sejarah, Harga, dan Cara Beli Saham BBCA
Stock split adalah aksi korporasi atau corporate action dari sebuah emiten, berupa pemecahan saham dalam rasio tertentu yang sudah ditentukan. Yang terbaru, yaitu stock split BBCA.
BBCA adalah kode emiten dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Bank swasta dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 834,57 triliun (tahun 2020) ini melakukan stock split rasio 1:5.
Baca Juga: Stock Split: Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Untung Ruginya
Bingung Cari Produk Kredit Tanpa Agunan Terbaik? Cermati punya solusinya!
BCA Stock Split 2021
Stock Split Saham BCA
Stock split BBCA dengan rasio 1:5, artinya 1 saham yang ada saat ini dipecah menjadi 5 saham baru. Jumlah saham yang beredar semakin banyak, harga makin terjangkau.
Nilai nominal per saham BBCA dari Rp 62,5 menjadi Rp 12,5. Sedangkan jumlah saham BCA sebelum stock split sebanyak 24,65 miliar saham menjadi 123,27 miliar saham pasca stock split.
- Sederhananya begini:
Kamu punya uang Rp 10.000, dibagi menjadi 5 lembar, berarti masing-masing Rp 2.000 per lembar.
Pun sama dengan BCA. Dipecah menjadi 5 saham BBCA baru. Harga saham BCA pada penutupan perdagangan (12/10) sebesar Rp 36.600. Dibagi 5, berarti harga saham Bank BCA setelah stock split Rp 7.320 per lembarnya.
Harga Saham BCA Hari Ini Setelah Stock Split
Merujuk data IHGS (Indeks Harga Saham Gabungan), harga saham BCA hari ini (13/10) dibuka dengan harga baru, yakni Rp 7.400 per lembar saham pasca stock split. Harga tersebut naik atau menguat di awal permbukaan perdagangan saham.
Itu artinya, beli 1 lot saham BBCA tidak perlu lagi merogoh kocek Rp 3,67 juta. Tetapi hanya butuh modal Rp 740 ribu saja sudah bisa jadi pemilik saham BCA.
Baca Juga: 10 Sekuritas Terbaik di Indonesia untuk Investasi Saham
Jadwal dan Tata Cara BBCA Stock Split
Usai awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi, masih ada jadwal dan tata cara stock split yang perlu kamu perhatikan:
Tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil stock split (recording date) |
14 Oktober 2021 |
Saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham |
15 Oktober 2021 |
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai |
15 Oktober 2021 |
1. Bagi pemegang saham perseroan yang sahamnya berada dalam penitipan kolektif KSEI, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan berdasarkan saldo rekening efek masing-masing pemegang saham pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanggal 14 Oktober 2021.
Selanjutnya pada tanggal 15 Oktober 2021, saham dengan nilai nominal baru hasil pelaksanaan stock split akan didistribusikan melalui sub rekening efek masing-masing pemegang saham.
2. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak masuk dalam penitipan kolektif KSEI atau sahamnya masih dalam bentuk warkat, permohonan stock split dapat dilakukan mulai tanggal 15 Oktober 2021 dengan menyerahkan asli Surat Kolektif Saham (SKS) atas nama pemegang saham dan fotokopi identitas pemegang saham.
Diserahkan kepada Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Raya Saham Registra, yang beralamat di Gedung Plaza Sentral, Lantai 2, Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Telepon: +6221 2525666, Faksimili: +6221 2525028, Email: rsrbae@registra.co.id.
Sejarah Stock Split Saham BCA
Sejarah stock split saham BCA
BBCA tercatat bukan sekali ini saja melakukan stock split. Sebelumnya, Bank BCA sudah 3 kali memecah nilai sahamnya
Tahun Stock Split |
Rasio |
Harga Sebelum Stock Split (Rp) |
Harga Setelah Stock Split (Rp) |
15 Mei 2001 |
1:2 |
1.750 |
875 |
8 Juni 2004 |
1:2 |
3.550 |
1.775 |
31 Januari 2008 |
1:2 |
7.100 |
3.550 |
Grafik Saham BBCA Setelah 3 Kali Stock Split
Begini grafik saham BBCA setelah 3 kali stock split di tahun 2001, 2004, dan 2008.
-
Grafik saham BCA periode 2001
Grafik saham BCA setelah stock split Mei 2021
-
Grafik saham BCA periode 2004
Grafik saham BCA setelah stock split Juni 2004
-
Grafik saham BCA periode 2008
Grafik saham BCA setelah stock split Januari 2008
*Sumber grafik saham: indopremier.com
Dari gambaran ketiga grafik saham BCA di atas, dapat disimpulkan:
- 2 kali hasil stock split di tahun 2001 dan 2004, pergerakan saham BBCA mengalami kenaikan
- Terjadi penurunan setelah stock split di periode 2008 karena kejatuhan harga saham atau market crash sebagai dampak krisis keuangan global.
Baca Juga: Rekomendasi 30 Saham Murah Bagus untuk Investasi
Cara Beli Saham BCA
Cara beli saham BCA
Sebelum beli saham online, kamu harus punya dulu rekening saham atau Rekening Dana Investor (RDI). Buka rekening saham online bisa melalui perusahaan sekuritas terbaik yang kamu pilih.
- Rekening saham adalah untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas dan akan digunakan sebagai data yang disampaikan pada KSEI. Rekening ini adalah rekening penyimpanan saham yang kamu miliki.
- Rekening Dana Investor (RDI) adalah rekening dari dana kamu, yang ditempatkan terpisah dari rekening perusahaan efek. Manfaat RDI adalah agar kamu memiliki rekening bank sendiri untuk seluruh penyelesaian transaksi saham dan untuk menyimpan dana yang tidak dibelikan saham.
Umumnya, syarat membuka rekening saham online di perusahaan sekuritas, antara lain:
- Foto e-KTP
- Foto selfie memegang KTP
- Foto Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Foto halaman depan rekening tabungan pribadi
- Mengisi formulir pembukaan rekening saham online
- Materai.
Kemudian tinggal ikuti langkah pembukaan rekening di aplikasi saham online sekuritas. Tetapi sebelumnya, pastikan kamu sudah mendaftar atau registrasi membuat akun di aplikasi saham tersebut.
Setelah memiliki rekening saham atau RDI, langkah selanjutnya menyetor uang sebagai deposit awal. Besaran setoran awal tergantung dari sekuritas yang kamu pilih. Ada yang mulai dari Rp 100 ribu saja.
Siap Investasi Saham Jangka Panjang?
Meski Bank BCA termasuk bank swasta terbesar di Indonesia, tetap lakukan analisis fundamental maupun teknikal sebelum membeli.
Perhatikan pula kinerja keuangan perusahaan, prospek bisnisnya ke depan, kondisi makro ekonomi, serta hitung valuasi saham murah atau mahal. Mungkin saja harga saham BBCA murah, tetapi valuasinya mahal.
Jika sudah, siapkan dana untuk memulai investasi saham jangka panjang. Siapa tahu, harga saham BCA terus naik dalam 10 tahun, kamu bisa untung besar.
Baca Juga: Cara Beli Saham BRI Online, Setoran Awal dan Biayanya