7 Modus Kejahatan saat Transaksi Saham
Kemajuan teknologi patut disyukuri karena memberikan kemudahan sewaktu bertransaksi. Mulai dari berbelanja, membayar tagihan, hingga melakukan jual beli saham di bursa.
Transaksi tersebut sebaiknya diselesaikan secara aman, tapi kejahatan dalam bertransaksi saham tidak dapat dielakkan begitu saja. Berikut ini beberapa modus kejahatan yang perlu diketahui agar kedepannya kita semakin berhati-hati.
Kemajuan teknologi patut disyukuri karena memberikan kemudahan sewaktu bertransaksi. Mulai dari berbelanja, membayar tagihan, hingga melakukan jual beli saham di bursa.
Transaksi tersebut sebaiknya diselesaikan secara aman, tapi kejahatan dalam bertransaksi saham tidak dapat dielakkan begitu saja. Berikut ini beberapa modus kejahatan yang perlu diketahui agar kedepannya kita semakin berhati-hati.
7 Modus Kejahatan saat Transaksi Saham
Berikut ini beberapa modus kejahatan yang perlu diketahui agar kedepannya kita semakin berhati-hati ketika bertransaksi saham secara online dengan gadget kita:
1. Pemalsuan identitas
Sudah bukan rahasia lagi kalau saat ini banyak orang yang berinisiatif membuat grup tertentu untuk berbagi ilmu investasi. Sebagai masyarakat awam, kita perlu mencari tahu nama admin di grup tersebut sebelum bergabung.
Ada beberapa orang dengan sengaja memalsukan identitasnya untuk mencari followers. Ketika followers sudah banyak, barulah aksi untuk menipu dilakukan.
Jika ingin bergabung pada suatu grup, sebaiknya gunakan link yang dibagikan admin pada akun sosial media resmi. Jadi jangan mencarinya di Google, ya!
2. Modus phising
Modus kejahatan yang paling populer untuk mendapatkan informasi data pribadi seseorang. Penipu dengan sengaja memberikan bonus, hadiah, atau reward tertentu dengan jumlah cukup menggiurkan untuk memancing ketertarikan kita.
Jika ujung-ujungnya meminta informasi data pribadi, fix kalau itu penipuan. Sebaiknya hentikan percakapan sebelum informasi kita disadap oleh penipu.
3. Melibatkan orang terdekat
Ada juga modus kejahatan yang melibatkan orang-orang terdekat kita, seperti keluarga atau sahabat. Penipu dengan sengaja membangun komunikasi dengan kita, biasanya melalui email yang mengatasnamakan orang dikenal sampai kita merasa nyaman dengannya.
Dari sinilah penipu akan menggiring kita untuk transaksi saham atau memberikan informasi pribadi. Cobalah lebih waspada terhadap alamat email yang tidak dikenal.
Baca Juga: Trading Saham Harian: Cara Kerja Hingga Tips Tradingnya Biar Cuan
4. Mengirimkan dana secara cuma-cuma
“Selamat! Nasabah mendapatkan dana sebesar ratusan juta, silahkan klik disini agar dana bisa segera ditransfer”. Kita biasanya disuruh untuk mengisi formulir data pribadi sekaligus memberikan informasi tentang rekening bank guna memudahkan proses transfer.
Informasi bank yang diminta berupa nama bank, nama pemilik rekening, 16 digit nomor kartu, dan CVV. Dengan informasi bank yang lengkap, maka transaksi jual beli saham semakin mudah dilakukan.
5. Hacking
Modus kejahatan yang wajib diwaspadai adalah hacking atau peretasan akun pribadi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Peretasan dimaksudkan untuk mengubah seluruh informasi, jadi kita tidak bisa mengakses akun trading tersebut.
Hacker biasanya akan mencari kelemahan dari suatu sistem aplikasi, lalu membobolnya. Sebagian hacker melakukannya untuk bersenang-senang, dan sisanya untuk melakukan aksi kejahatan.
6. Jasa pihak ketiga
Ada juga yang menawarkan diri sebagai pihak ketiga untuk membantu kita memperoleh keuntungan dalam transaksi saham. Orang tersebut biasanya mengaku sebagai manajer investasi, jadi kita tak pikir panjang untuk memberikan akun investasi untuk dikelola olehnya.
Tawaran jasa biasanya dikirimkan melalui SMS, email, atau link. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, kita harus membalas pesan yang dikirimkan olehnya.
7. Penggantian kata sandi
Memberikan informasi kata sandi kepada seseorang, termasuk yang dekat sekalipun tidak dianjurkan. Modus penipuan sering kali terjadi disini.
Orang tersebut bisa saja mengubah kata sandi, jadi kita tidak bisa mengakses akun saham kita secara leluasa. Besar kemungkinan saham kita dijual olehnya, lalu uangnya akan ditransfer ke rekening pribadi.
Baca Juga: Mengenal Bid and Ask, Istilah Populer di Investasi dan Trading Saham
Tips Menghindari Kejahatan saat Transaksi Saham
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari modus kejahatan transaksi saham secara online melalui handphone/komputer kita:
1. Amankan gadget
Sebaiknya jangan sembarangan meletakkan gadget di atas meja. Bawalah gadget kemana kita pergi agar data-data yang ada di dalamnya selalu aman, termasuk uang kita.
Gunakan fitur sidik jari atau face recognition untuk membuka aplikasi atau layar yang terkunci. Cara ini akan menyulitkan orang lain untuk mengakses gadget yang kita miliki.
2. Tidak membagikan data pribadi
Namanya data pribadi cukup diketahui oleh diri sendiri. Kita tidak perlu bagikan informasi ini kepada orang lain, termasuk orang-orang terdekat. Sekuritas yang terpercaya juga tidak pernah menanyakan password untuk login maupun transaksi kepada nasabah.
Sebaiknya ubah kata sandi apabila ada orang yang sudah mengetahui sandi transaksi kita. Gunakan kombinasi huruf dan angka yang unik untuk meningkatkan kekuatan password.
3. Hindari pamer di sosial media
Memamerkan keuntungan saham yang kita peroleh memancing orang lain untuk berbuat jahat. Apalagi kalau kita lupa merahasiakan informasi pribadi saat membagikan screenshoot tersebut ke sosial media.
Boleh berbagi kepada orang lain, tapi sewajarnya saja. Tidak perlu memperlihatkan berapa lot yang kita punya dan jumlah keuntungan yang didapatkan.
4. Nonaktifkan VPN
Meskipun VPN terbilang aman saat browsing, tapi kita perlu hati-hati karena kemungkinan terjadinya peretasan informasi pribadi masih ada.
Nonaktifkan VPN terlebih dahulu saat kita hendak trading atau melakukan transaksi dalam jumlah berapapun.
Transaksi Dimana saja Tanpa Khawatir
Dengan informasi modus kejahatan dan tips menghindarinya di atas, kita bisa bertransaksi saham dengan aman dan lancar. Transaksi bisa dilakukan kapan dan dimana saja tanpa diselimuti rasa khawatir. Selamat bertransaksi!
Baca Juga: Pemegang Saham: Pengertian, Hak dan Kewajiban Mereka