Indeks Saham: Pengertian, Jenis, dan Kegunaannya

Menjadi sangat populer akhir-akhir ini, investasi saham bukan lagi menjadi tabungan aset jangka panjang, bahkan telah banyak orang yang memanfaatkannya sebagai bisnis atau trading saham.

Nah, kepopuleran saham sendiri sebagai instrumen investasi tentu saja dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya, potensi keuntungan yang besar bahkan berkali-kali lipat. Namun, mendapatkan keuntungan yang besar dalam bermain saham itu ternyata tidak asal alias cukup sulit.

Untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan dalam bermain saham, banyak orang telah mempelajari berbagai strategi dan cara investasi saham. Salah satunya memahami apa itu indeks saham.

Yuk mari kita bahas apa itu indeks saham.

Baca Juga: Indeks Sektoral Saham – Pengertian, Daftar dan Tips Memilih Emiten Terbaik pada Indeks Saham

Pengertian Indeks Saham

Indeks Saham

Indeks saham merupakan pengukuran nilai pada pasar saham. Perhitungan indeks saham dihitung dari pergerakan kelompok saham yang pada umumnya menggunakan rata-rata tertimbang.

Indikator tersebut digunakan oleh investor dan Manajer Investasi untuk menjelaskan kondisi pasar yang terjadi dan ekspektasi tingkat pengembalian pada investasi tertentu. Apabila pergerakan indeks saham menunjukkan penguatan, maka investor akan memiliki kepercayaan yang tinggi pada pasar saham dan menjadi waktu yang baik untuk berinvestasi.

Adapun, pergerakan dari indeks saham bersifat sensitif terhadap kondisi perekonomian maupun politik suatu negara. Indeks saham juga kerap menjadi cerminan dari kondisi makroekonomi suatu negara.

Jenis-jenis Indeks Saham di Indonesia

Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memiliki 43 indeks saham. Berikut penjelasan lengkap dari masing-masing indeks saham.

No Tanggal Peluncuran Tanggal Dasar Nama Indeks Penjelasan
1 4 April 1983 1 April 1983 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan BEI.
2 1 Februari 2019 31 Januari 2012 IDX80 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 80 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
3 1 Februari 1997  13 Juli 1994 LQ45 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
4  23 April 2012  28 Desember 2004 IDX30 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
5 10 Agustus 2020   4 Februari 2014 IDX Quality30 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang secara historis perusahaan relatif memiliki profitabilitas tinggi, solvabilitas baik, dan pertumbuhan laba stabil dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
6  12 Agustus 2019 30 Januari 2014  IDX Value30 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
7  12 Agustus 2019 30 Januari 2014  IDX Growth30 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki tren harga relatif terhadap pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
8  14 Desember 2020 4 Februari 2014  IDX ESG Leaders Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian Environmental, Social, dan Governance (ESG) yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.
9  11 November 2022  1 November 2020 IDX LQ45 Low Carbon Leaders Indeks yang bertujuan untuk mengurangi eksposur intensitas emisi karbon atas portofolio sebesar minimal 50% dibandingkan dengan Indeks LQ45 sebagai parent index, setelah melakukan penyesuaian bobot per sektor sesuai dengan carbon intensity dan mengecualikan perusahaan di industri batu bara sesuai dengan klasifikasi IDX-IC.
10 17 Mei 2018  30 Januari 2009 IDX High Dividend 20 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
11 IDX BUMN20 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
12  12 Mei 2011  31 Desember 2007 Indeks Saham Syariah Indonesia/Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di Papan Utama dan Papan Pengembangan yang dinyatakan sebagai saham syariah sesuai dengan Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
13  17 Mei 2018 29 Mei 2009  Jakarta Islamic Index 70 (JII70) Indeks yang mengukur kinerja harga dari 70 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
14  3 Juli 2000  2 Januari 1995 Jakarta Islamic Index (JII) Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham syariah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.
15  29 April 2021  30 Desember 2015 IDX-MES BUMN 17 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan afiliasinya yang memiliki likuiditas baik dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. IDX-MES BUMN 17 merupakan kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
16  31 Oktober 2022  1 Juni 2016 IDX Sharia Growth Indeks yang mengukur kinerja harga 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.
17  21 Desember 2017  30 Januari 2009 IDX SMC Composite Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
18 IDX SMC Liquid Indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham dengan likuiditas tinggi yang memiliki kapitalisasi pasar kecil dan menengah.
19 13 Juli 2007  2 Januari 2002 Kompas100 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 100 saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks Kompas100 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan media Kompas Gramedia Group.
20 27 Januari 2009   28 Desember 2004 Bisnis-27 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 27 saham yang dipilih oleh Komite Indeks Bisnis Indonesia. Indeks Bisnis-27 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan media PT Jurnalindo Aksara Grafika.
21 28 Agustus 2013   28 Desember 2007 MNC36 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 36 saham yang memiliki kinerja positif yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi, dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks MNC36 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan media, MNC Group.
22  21 Maret 2014  30 Desember 2008 Investor33 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 33 saham yang dipilih dari 100 Perusahaan Tercatat terbaik versi Majalah Investor yang dipilih berdasarkan kapitalisasi pasar, likuiditas transaksi dan fundamental serta rasio keuangan. Indeks Investor33 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan media PT Media Investor Indonesia.
23  7 November 2012  3 Januari 2005 Infobank15 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 15 saham perbankan yang memiliki faktor fundamental yang baik dan likuiditas perdagangan yang tinggi. Indeks Infobank15 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan media PT Info Artha Pratama.
24  31 Januari 2013  30 Desember 2004 SMinfra18 Indeks yang mengukur kinerja harga dari 18 saham yang konstituennya dipilih dari sektor-­sektor infrastruktur, penunjang infrastruktur, dan pembiayaan infrastruktur (dari sektor perbankan) yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks SMinfra18 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
25 8 Juni 2009   28 Desember 2006 SRI-KEHATI Indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).
26 20 Desember 2021  1 Juni 2016  ESG Sector Leaders IDX KEHATI Indeks yang berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya serta memiliki likuiditas yang baik. Klasifikasi industri mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC).

ESG Sector Leaders IDX KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

27 ESG Quality 45 IDX KEHATI Indeks yang berisikan 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan serta memiliki likuiditas yang baik.

ESG Quality 45 IDX KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

28 18 Mei 2009   29 Desember 2005 PEFINDO25

Indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat kecil dan menengah yang memiliki kinerja keuangan yang baik dan likuiditas transaksi yang tinggi.

Indeks PEFINDO25 diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

29 21 Desember 2017   28 Desember 2012 PEFINDO i-Grade

Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham perusahaan tercatat yang memiliki peringkat investment grade dari PEFINDO (idAAA hingga idBBB-) yang berkapitalisasi pasar paling besar.

Indeks PEFINDO i-Grade diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan perusahaan pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO).

30 8 April 2002  28 Desember 2001  Indeks Papan Utama Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Utama BEI.
31 Indeks Papan Pengembangan Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Pengembangan BEI.
32  31 Mei 2023  7 April 2021 Indeks Papan Akselerasi Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham tercatat di Papan Akselerasi BEI.
33 25 Januari 2021  13 Juli 2018 IDX Sektor Energi (IDXENERGY) Indeks yang mengukur kinerja harga seluruh saham di masing-masing sektor yang mengacu pada klasifikasi IDX Industrial Classification (IDX-IC).
34 IDX Sektor Barang Baku (IDXBASIC)
35 IDX Sektor Perindustrian (IDXINDUST)
36 IDX Sektor Barang Konsumen Primer (IDXNONCYC)
37 IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer (IDXCYCLIC)
38 IDX Sektor Kesehatan (IDXHEALTH)
39 IDX Sektor Keuangan (IDXFINANCE)
40 IDX Sektor Properti & Real Estat (IDXPROPERT)
41 IDX Sektor Teknologi (IDXTECHNO)
42 IDX Sektor Infrastruktur (IDXINFRA)
43 IDX Sektor Transportasi & Logistik (IDXTRANS)

Sumber: www.idx.co.id

Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Naik Turunnya Harga Saham, Apa Saja?

Kegunaan dari Indeks Saham

Kegunaan dari Indeks Saham

Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Tujuan/manfaat dari indeks saham antara lain:

  • Mengukur sentimen pasar.
  • Dijadikan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan ETF Indeks serta produk turunan.
  • Benchmark bagi portofolio aktif.
  • Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko.
  • Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset.
  • Sebagai indikator yang menggambarkan kondisi pasar di waktu tertentu.
  • Untuk mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini.
  • Acuan untuk menentukan langkah jual, hold, atau beli saham.

Perlu diingat juga, investor tidak bisa membeli indeks saham karena indeks saham hanya sebagai indikator kinerja dari sejumlah saham.

Pelajari dan Manfaatkan Fungsinya secara Maksimal

Dengan mempelajari indeks saham dengan baik, nantinya kamu bisa memanfaatkan fungsi dari indeks saham tersebut semaksimal mungkin dalam meraih keuntungan sebanyak mungkin dari investasi saham yang kamu lakukan.

Tapi ingat, meskipun sering dijadikan sebagai tolok ukur, kamu harus tetap ingat bahwa keputusan pribadi adalah langkah yang paling tepat untuk menerima segala keuntungan dan risiko kerugian dalam berinvestasi.

Baca Juga: Harga Saham Anjlok? Investor Tak Perlu Panik, Ini 6 Tips Hadapi Saham Turun