Indeks Sektoral Saham – Pengertian, Daftar dan Tips Memilih Emiten Terbaik pada Indeks Saham
Dalam bermain saham, ada beberapa istilah yang harus dipelajari agar investasi saham berjalan dengan baik dan tentunya kamu sebagai investor bisa meraih keuntungan yang diinginkan. Indeks saham adalah salah satu istilah dalam dunia saham yang paling sering disebutkan.
Indeks saham merupakan pengukuran nilai pada pasar saham. Perhitungan indeks saham dihitung dari pergerakan harga pada saham tertentu yang pada umumnya menggunakan rata-rata tertimbang.
Indikator tersebut digunakan oleh investor dan manajer finansial untuk menjelaskan kondisi pasar yang terjadi dan ekspektasi tingkat pengembalian pada investasi tertentu. Apabila pergerakan dari level IHSG menunjukan penguatan, maka investor akan memiliki kepercayaan yang tinggi pada pasar saham dan menjadi waktu yang baik untuk berinvestasi.
Nah, selain indeks saham ada indeks sektoral saham yang merupakan bagian dari indek saham yang juga penting untuk dipahami oleh para investor.
Jadi apa itu indeks sektoral saham?
Pengertian Indeks Sektoral Saham
Indeks sektoral saham adalah representasi/cerminan harga saham dari emiten-emiten yang berada pada masing-masing kategori sektor industri, keuangan dan jasa. Terdapat 10 sektor menurut pembagian oleh Bursa Efek Indonesia. 10 indeks sektoral saham tersebut adalah:
- Pertanian
- Industri dasar dan kimia
- Aneka industrial
- Pertambangan
- Industri barang konsumsi
- Properti dan real estate
- Transportasi dan logistik
- Infrastruktur
- Keuangan
- Perdagangan, jasa dan investasi
Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai awal indeks adalah 100 untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar tanggal 28 Desember 1995.
Baca Juga: Short Selling - Pengertian dan Alasannya Dilarang untuk Pemula
Daftar Indeks Sektoral Saham
Berikut daftar indeks sektoral utama pada masing-masing saham sektoral untuk tahun 2022 sumber idxchannel.com:
Pertanian | |
---|---|
1. AALI |
Astra Agro Lestari Tbk. |
2. ANDI |
Andira Agro Tbk. |
3.ANJT |
Austindo Nusantara Jaya Tbk. |
4. BEEF |
Estika Tata Tiara Tbk. |
5.BISI |
BISI International Tbk. |
6. BTEK |
Bumi Teknokultura Unggul Tbk. |
7. BWPT |
Eagle High Plantations Tbk. |
8. CPRO |
Central Proteina Prima Tbk. |
9. CSRA |
Cisadane Sawit Raya Tbk. |
10. DSFI |
Dharma Samudera Fishing Industry Tbk. |
Industri Dasar dan Kimia | |
---|---|
1. ADMG |
Polychem Indonesia Tbk. |
2. AGII |
Aneka Gas Industri Tbk. |
3.AKPI |
Argha Karya Prima Industry Tbk. |
4.& ALDO |
Alkindo Naratama Tbk. |
5. ALKA |
Alakasa Industrindo Tbk |
6. ALMI |
Alumindo Light Metal Industry |
7. AMFG |
Asahimas Flat Glass Tbk. |
8. APLI |
Asiaplast Industries Tbk. |
9. ARNA |
Arwana Citramulia Tbk. |
10. BAJA |
Saranacentral Bajatama Tbk. |
Aneka Industri | |
---|---|
1. AMIN |
Ateliers Mecaniques D Indonesia Tbk. |
2. ARGO |
Argo Pantes Tbk |
3. ARKA |
Arkha Jayanti Persada Tbk. |
4. ASII |
Astra International Tbk. |
5. AUTO |
Astra Otoparts Tbk. |
6. BATA |
Sepatu Bata Tbk. |
7.BELL |
Trisula Textile Industries Tbk. |
8.BIMA |
Primarindo Asia Infrastructure Tbk. |
9. BOLT |
Garuda Metalindo Tbk. |
10. BRAM |
Indo Kordsa Tbk. |
Pertambangan | |
---|---|
1. ADMG |
Polychem Indonesia Tbk |
2. AGII |
Aneka Gas Industri Tbk. |
3. ANTM |
Aneka Tambang Tbk. |
4. APLI |
Asiaplast Industries Tbk. |
5. ARCI |
Archi Indonesia Tbk. |
6. AVIA |
Avia Avian Tbk. |
7. BMSR |
Bintang Mitra Semestaraya Tbk |
8. BRPT |
Barito Pacific Tbk. |
9. CMNT |
Cemindo Gemilang Tbk. |
10. CTBN |
Citra Tubindo Tbk. |
Industri Barang Konsumsi | |
---|---|
1. ADES |
Akasha Wira International Tbk. |
2. AISA |
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. |
3. ALTO |
Tri Banyan Tirta Tbk. |
4. BTEK |
Bumi Teknokultura Unggul Tbk. |
5. BUDI |
Budi Starch & Sweetener Tbk. |
6. CAMP |
Campina Ice Cream Industry Tbk. |
7. CBMF |
Cahaya Bintang Medan Tbk. |
8. CEKA |
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. |
9. CINT |
Chitose Internasional Tbk. |
10. CLEO |
Sariguna Primatirta Tbk. |
Properti dan Real Estate | |
---|---|
1. ADCP |
Adhi Commuter Properti Tbk |
2. AMAN |
Makmur Berkah Amanda Tbk. |
3.APLN |
Agung Podomoro Land Tbk. |
4.ASRI |
Alam Sutera Realty Tbk. |
5. BAPA |
Bekasi Asri Pemula Tbk. |
6.BEST |
Bekasi Fajar Industrial Estate |
7. BKSL |
Sentul City Tbk. |
8. BSDE |
Bumi Serpong Damai Tbk. |
9. CITY |
Natura City Developments Tbk. |
10. CTRA |
Ciputra Development Tbk. |
Transportasi dan Logistik | |
---|---|
1. BIRD |
Blue Bird Tbk. |
2. BLTA |
Berlian Laju Tanker Tbk |
3. BPTR |
Batavia Prosperindo Trans Tbk. |
4. HAIS |
Hasnur Internasional Shipping. |
5. SMDR |
Samudera Indonesia Tbk. |
6. TAXI |
Express Transindo Utama Tbk. |
7. TMAS |
Temas Tbk.; |
8. TRJA |
Transkon Jaya Tbk. |
9. WEHA |
WEHA Transportasi Indonesia Tbk. |
Infrastruktur | |
---|---|
1. ACST |
Acset Indonusa Tbk. |
2. ADHI |
Adhi Karya (Persero) Tbk. |
3. CMNP |
Citra Marga Nusaphala Persada |
4. DGIK |
Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. |
5. EXCL |
XL Axiata Tbk. |
6. FREN |
Smartfren Telecom Tbk. |
7. GHON |
Gihon Telekomunikasi Indonesia. |
8. IBST |
Inti Bangun Sejahtera Tbk. |
9. IDPR |
Indonesia Pondasi Raya Tbk. |
10. IPCC |
Indonesia Kendaraan Terminal Tranportasi |
Keuangan | |
---|---|
1. ADMF |
Adira Dinamika Multi Finance T |
2. AGRO |
Bank Raya Indonesia Tbk. |
3. ASDM |
Asuransi Dayin Mitra Tbk. |
4. ASJT |
Asuransi Jasa Tania Tbk. |
5. ASMI |
Asuransi Maximus Graha Persada |
6. BBCA |
Bank Central Asia Tbk. |
7. BBKP |
Bank KB Bukopin Tbk. |
8. BBMD |
Bank Mestika Dharma Tbk. |
9. BBNI |
Bank Negara Indonesia (Persero |
10. BBRI |
Bank Rakyat Indonesia (Persero |
Perdagangan, Jasa dan Investasi | |
---|---|
1. ABBA |
Mahaka Media Tbk. |
2. ABMM |
ABM Investama Tbk. |
3. ACES |
Ace Hardware Indonesia Tbk. |
4. AGAR |
Asia Sejahtera Mina Tbk. |
5. AIMS |
Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. |
6. AKKU |
Anugerah Kagum Karya Utama Tbk. |
7. AKRA |
AKR Corporindo Tbk. |
8. AMRT |
Sumber Alfaria Trijaya Tbk. |
9. APII |
Arita Prima Indonesia Tbk.; |
10. ARTA |
Arthavest Tbk. |
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Pengertian Dealer dalam Saham
Tips Memilih Emiten yang Tepat pada Indeks Sektoral Saham
Setiap perusahaan yang terdaftar pada indeks saham disebut dengan emiten. Saham-saham dari perusahaan emiten ini lah yang bisa diperjual-belikan dalam kegiatan bermain saham. Adapun pihak yang dimaksud dengan emiten adalah perseorangan, perusahaan, asosiasi, usaha bersama, maupun kelompok yang terorganisasi.
Nah, agar tidak salah memilih emiten yang tepat untuk berinvestasi saham. Berikut beberapa tips cara memilih emiten yang tepat pada indeks saham:
1. Perhatikan Gerak Harga Sahamnya
Harga saham suatu perusahaan selalu berfluktuasi. Bergerak sewaktu-waktu, bahkan dalam hitungan detik.
Semakin banyak permintaan, harga sahamnya bisa kian melambung. Namun, kamu perlu waspada jika peningkatan harganya cukup drastis dan fantastis.
Untuk pemula, sebaiknya hindari saham auto reject. Apalagi sudah masuk daftar UMA (Unusual Market Activity) atau saham yang bergerak di luar kewajaran.
Termasuk bila saham tersebut tidak likuid. Ciri-cirinya antrean bid dan offer sedikit. Kamu bisa cek di situs resmi BEI untuk mengetahui saham mana saja yang masuk daftar UMA.
2. Amati Perubahan Volume Perdagangannya
Saham yang harganya meningkat drastis akan diiringi perubahan volume perdagangan yang signifikan pula.
Yang harus diwaspadai adalah ketika sahamnya mendadak populer dalam beberapa hari terakhir. Banyak diburu sahamnya, misalnya akibat pompom saham atau sentimen lain.
3. Laba yang Dicetak Perusahaan
Naik turunnya volume perdagangan suatu saham biasanya akan memengaruhi laba atau keuntungan sebuah perusahaan. Sayangnya, ini tidak terjadi.
Kondisi seperti ini mengindikasikan kalau perusahaan tersebut tidak memiliki fundamental yang bagus. Terutama dilihat dari laporan keuangannya.
4. Kenali Kinerja Perusahaannya
Beli saham jangan karena hasutan, bujukan, rayuan, atau karena ikut-ikutan orang lain. Ini sama saja seperti beli kucing dalam karung.
Tetapi belilah saham lantaran kamu telah mengenali perusahaan dan reputasi pemiliknya. Semua itu dilakukan dengan cara analisis.
5. Lakukan Analisis
Sebelum membeli saham, kamu bisa melakukan dua analisis. Pertama analisis teknikal, kedua analisis fundamental.
Analisis fundamental mengacu pada pendekatan kondisi politik, ekonomi, serta tren usaha. Kamu bisa melihatnya melalui laporan keuangan perusahaan atau emiten
Analisis teknikal menggunakan pergerakan pendekatan saham pada rentang waktu tertentu, termasuk harga dan fluktuasi, serta informasi titik tertinggi dan titik terendah saham.
Pahami Dulu dengan Baik, Baru Boleh Mulai Berinvestasi
Sebelum terjun investasi saham, kamu harus paham dulu risikonya. Investasi saham memang mampu memberi keuntungan besar, namun sepadan dengan risikonya. Mulai dari risiko rugi akibat penurunan harga sampai risiko likuidasi jika perusahaan bangkrut. Kalau sudah paham dan siap menanggung risiko apapun yang terjadi, barulah mantapkan investasi.
Baca Juga: Mengenal MSCI Index dan Daftar Indeks MSCI Indonesia Terbaru