Trading Saham: Definisi, Cara Kerja, dan Tips Sukses jadi Trader
Saham sekarang menjadi instrumen investasi paling populer saat ini. Tidak harus mereka yang memiliki pekerjaan, siapa saja bisa berinvestasi saham asalkan sudah memiliki KTP dan NPWP. Namun, dalam bermain saham, ada cara lain selain berinvestasi untuk bisa mendapatkan cuan maksimal yaitu trading saham.
Trading saham menjadi salah satu instrumen investasi yang digilai banyak orang. Tak hanya investor yang berpengalaman saja, tapi orang yang baru saja ingin terjun investasi pun langsung berkecimpung di dunia trading.
Bisa sangat cepat memperoleh keuntungan yang besar, tidak sedikit investor trading saham yang rela melepaskan status kepegawaiannya dan fokus menjadi trader saham harian.
Yuk mengenal lebih dalam lagi apa itu trading saham.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Definisi Trading Saham
Trading saham adalah transaksi jual beli surat kepemilikan atas perusahaan maupun perseroan terbatas dalam jangka pendek. Umumnya, jangka pendek yang dimaksud dapat dilihat dari harga pasar setiap harinya.
Selain itu, trading saham adalah kegiatan memperjualbelikan saham yang bergantung pada fluktuasi harga pasar. Jika Anda bersikap pasif saat berinvestasi saham, maka Anda harus lebih aktif dalam trading.
Orang yang melakukan trading saham disebut juga sebagai trader dan berbeda dengan investor, karena trader akan lebih aktif untuk menganalisa fluktuasi harga saham setiap hari dan dari sini lah trader akan memilih harga saham yang terbaik. Hal ini bertujuan agar bisa mendapatkancapital gainyang maksimal saat nanti menjualnya kembali.
Untuk menjadi seorang trader saham, kamu harus selalu menganalisa pasar secara rutin agar memperoleh keuntungan maksimal saat menjualnya. Karena salah satu trait yang harus dimiliki untuk menjadi trader yang sukses adalah bisa menentukan kapan waktu dan harga terbaik dalam jual beli saham.
Baca Juga: 6 Tips Trading untuk Pemula, Anti FOMO
Cara Kerja Trading Saham
Dalam bermain saham, trading saham juga merupakan pilihan yang tidak kalah popular dari investasi saham. Bisnis trading saham sendiri memiliki arti sebagai kegiatan membeli dan menjual saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga pasar setiap harinya.
Berikut beberapa poin yang harus dipahami dari cara kerja trading saham:
1. Jangka Waktu Pendek
Perbedaan trading saham dengan investasi adalah dalah jangka waktu; dimana pada investasi fokusnya adalah waktu dengan tempo jangka panjang sedangkan trading adalah transaksi jangka pendek. Hal ini membentuk perbedaan pada strategi, prinsip serta tindakannya. Artinya, transaksi saham seorang investor tidak relatif singkat seperti seorang trader.
2. Lebih Condong ke Analisa Teknikal daripada Fundamental
Apabila pada investasi saham kamu bersikap lebih pasif sedangkan pada trading saham kamu akan lebih aktif. Hal tersebut karena sebagai trader saham, kamu harus memberikan waktu untuk menganalisa pasar dan memutuskan waktu dan harga terbaik untuk melakukan transaksi saham.
Analisis yang harus digunakan pun haruslah yang bisa mengimbangi jangka waktu yang dipilih. Artinya trader harus bisa menemukan solusi terbaik dalam jangka waktu lebih cepat daripada yang digunakan seorang investor yaitu analisis teknikal.
Analisis ini dapat membantu trader melihat pergerakan saham dalam jangka waktu pendek. Hal itu disebabkan karena trading lebih sensitif terhadap sentimen pasar dan kondisi pasar daripada fundamental perusahaan.
Oleh karena itu, analisis yang dilakukan harus lebih teliti dan mendetail terhadap segala faktor resiko. Karena hanyaa dengan begitu, kamu bisa memperoleh capital gain terbaik dari selisih harga yang terjadi saat kamu membeli saham dan ketika menjualnya.
3. Menggunakan Prinsip Buy and Sell
Cara kerja trader saham adalah dengan membeli saham pada harga tertentu, dan akan menjualnya dalam jangka waktu yang terbilang pendek asalkan nilai saham sudah dalam range yang diinginkan oleh trader.
Jadi seorang trader tidak akan terlalu lama menahan aset saham yang sudah dibelinya dan langsung menjualnya secepat mungkin ketika melihat kesempatan untuk bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi dari harga beli sebelumnya.
Trader biasanya mengharapkan manfaat yang lebih tinggi dibanding melalui investasi biasa. Atau istilah lainnya trading saham menggunakan sistem buy and sell layaknya sebuah bisnis saham sebenarnya.
Baca Juga: Part Time Trader atau Full Time? Ini Untung Ruginya
Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Trading Saham
Berikut ini beberapa hal yang harus disiapkan sebelum trading saham sehingga hasilnya dapat maksimal.
1. Menyiapkan Modal
Main saham tanpa modal, jelas tidak akan untung. Modal merupakan persyaratan utama karena ini yang akan digunakan untuk membeli saham suatu emiten.
Meskipun menjadi syarat utama, kamu tak perlu khawatir karena modalnya dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing. Jika saat ini kamu punya uang Rp 1 juta saja, mainkan sejumlah ini.
Kamu tidak perlu meminjam uang orang lain karena dapat menambah risiko investasi. Jika harga saham turun, kamu tidak hanya kehilangan modal sendiri, tapi juga modal yang dipinjam.
2. Platform Saham Terpercaya
Saat ini, platform main saham semakin mudah ditemukan karena semakin banyak yang tertarik pada saham. Pilih platform terpercaya yang sudah terdaftar di OJK, jadi kamu terhindar dari maraknya kasus investasi bodong.
Untuk memudahkan aktivitas trading, platform saham biasanya memiliki aplikasi sendiri. Lengkap dengan fitur untuk memudahkan aktivitas jual beli saham.
3. Pengetahuan Tentang Saham
Bermain tanpa pengetahuan sama artinya memasukkan diri sendiri ke dalam jurang. Pengetahuan merupakan senjata untuk main saham, jadi keputusan jual atau beli sesuai dengan analisa pribadi bukan sekedar ikut-ikutan.
Boleh mempertimbangkan saran dari orang lain atau influencer, tapi ingat jika risiko investasimu berbeda dengan mereka. Begitu pula dengan modal dan tujuan keuanganmu.
Beberapa pengetahuan mendasar yang harus dipelajari, seperti analisis teknikal dan fundamental, aturan tentang trading, serta pengetahuan tentang ekonomi makro yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.
4. Menyiapkan Psikologis
Baik trader maupun investor, keduanya tidak akan mampu mengalahkan pasar jika kondisi psikologisnya kurang baik. Dalam arti, tidak dapat mengelola emosi dengan baik yang berdampak pada pengambilan keputusan.
Saham yang harusnya dipertahankan (hold) malah dijual karena ketakutan untuk rugi lebih besar. Padahal penurunan harga merupakan hal yang wajar karena pengaruh permintaan pasar dan isu eksternal.
Di dalam dunia trading, akan ada banyak pihak yang memprovokasi keputusan jual dan beli. Saran terbaiknya adalah mengendalikan emosi secepat mungkin sebelum terprovokasi, jadi kamu dapat mengambil keputusan secara logis.
5. Manajemen Keuangan
Memiliki manajemen keuangan yang baik penting saat trading saham. Hitung berapa modal yang ingin digunakan untuk membeli saham, tingkat keuntungan, dan kerugian yang berani kamu tanggung.
Selain mengurangi potensi rugi, manajemen keuangan juga membantumu terhindar dari sikap greedy. Saat saham sedang naik, misalnya, kamu tidak mau berlama-lama take profit karena persentase keuntungan yang diinginkan sudah tercapai. Alhasil, modalnya dapat diputar untuk membeli saham emiten lain dan mendapat untung.
Lakukan take profit jika keuntungan mencapai 3% - 7% dari modal. Kok kecil sekali? Karena kamu trading bukan investing, kamu menginginkan perputaran modal yang cepat bukan lambat.
6. Waktu yang Tepat
Meskipun cuma trading, kamu harus bisa memanfaatkan momentum dengan tepat. Kamu tahu kapan harus masuk dan keluar untuk memaksimalkan keuntungan.
Manfaatkan 30 menit pertama setelah bursa dibuka untuk fast trading. Harga biasanya lebih fluktuatif pada saat ini, sehingga peluang untuk memperoleh keuntungan cukup besar apabila harga saham emiten yang kamu pegang naik.
Momentum terbaik bisa didapatkan pula dengan membaca berita tentang perekonomian sesering mungkin. Isu-isu tentang perekonomian cepat mempengaruhi harga saham, terutama jika berita tersebut menyebutkan nama emiten tertentu.
7. Nama Emiten Cadangan
Mungkin kamu sudah membuat trading plan yang berisi nama emiten yang ingin dibeli, pada kisaran harga berapa, dan jumlah lot sahamnya. Apakah tugasmu selesai? Belum karena kamu perlu menyiapkan nama emiten cadangan.
Jika bid pada emiten utama gagal, kamu dapat melirik emiten cadangan yang harganya mungkin sedang turun. Jadi, transaksi dalam satu hari tidak kosong.
Begitu pula sebaliknya saat kamu berhasil bid emiten utama dan sudah take profit pada hari yang sama. Kamu dapat beralih ke emiten cadangan saat harga saham emiten utama naik drastis. Tujuannya untuk mengurangi risiko ketika saham koreksi.
Tips Sukses jadi Trader Saham
Untuk kamu yang baru terjun ke dunia saham dan ingin mencoba-coba menjadi trader saham. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba agar bisa lebih cepat meraih keuntungan dalam bermain saham sebagai trader saham:
1. Pelajari Dulu Apa Itu Trading Saham Lebih Dalam
Pengetahuan adalah kekuatan, jadi persiapan yang paling baik dalam memulai sesuatu adalah seberapa jauh kamu sudah mempelajari hal tersebut. Dalam trading saham memahim apa itu trading saham dan cara kerjanya secara umum tidak lah cukup
Kamu juga perlu tahu mengenai entang prosedur trading dasar, trader harian perlu mengikuti berita dan peristiwa pasar saham terbaru yang mempengaruhi saham, seperti rencana suku bunga Fed, prospek ekonomi.
2. Siapkan Modalnya
Faktanya, meskipun keuntungan yang didapat bisa lebih besar dari berinvestasi saham modal yang dibutuhkan untuk trading saham cukup besar. Ini karena kamu harus melakukan aktivitas bid and ask setiap harinya untuk bisa mendapatkan keuntungan setiap hari.
Karena dalam melakukan jual-beli saham tidak selalu menang, jadi modal untuk trading saham tidak cukup untuk membeli saja, tapi juga dana darurat jika mengalami risiko atau kerugian.
Menilai berapa banyak modal yang disediakan untuk mengambil risiko pada setiap trading. Banyak trader harian yang sukses berisiko kurang dari 1% – 2%dari akun mereka setiap melakukan trading.
Jika kamu memiliki dana Rp4.000.000 dan bersedia mengambil risiko 0,5% dari modal pada setiap trading, kerugian maksimum per transaksi adalah Rp20.000 (0,5% x Rp4.000.000).
Sisihkan jumlah dana surplus yang dapat diperdagangkan dan siap untuk kalah. Ingat, hal itu mungkin terjadi, mungkin juga tidak.
3. Rencanakan Periode Trading
Trading dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan periodenya, yaitu jangka panjang dan pendek. Jangka pendek memiliki resiko besar, namun peluang profit lebih cepat. Sedangkan, jangka panjang beresiko lebih kecil, namun peluang profitnya membutuhkan waktu lama.
4. Tentukan Indeks Saham yang Tepat
Secara umum, terdapat 22 jenis indeks saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sering digunakan oleh pemain saham. Misalnya, IDX30 yaitu 30 saham berlikuiditas tertinggi dan didukung oleh kualitas perusahaan profesional.
5. Pilihlah Sekuritas yang Sesuai
Saat bermain saham, pilihlah sekuritas yang mempunyai persentase biaya rendah. Contohnya, 0,20% dari total pembelian saham. Hal ini bertujuan agar keuntungan yang didapat lebih maksimal.
6. Hindari Penny Stock
Kamu mungkin mencari penawaran dan harga rendah tetapi menjauhlah dari penny stock. Saham-saham ini sering tidak likuid, dan kemungkinan sering mengakibatkan jackpot yang bisa memberikan kerugian yang lebih besar.
7. Bersabar dan Mulai dari yang Kecil
Semua cara trading tidak akan berhasil jika tidak dilakukan dengan kesabaran. Sebagai pemula, sangat disarankan untuk menggunakan modal kecil dan kemudian dapat menambah jumlahnya seiring bertambahnya kemampuan trading.
Jangan Gegabah dan Terus Tingkatkan Pengetahuan
Ingin menjadi trader saham yang sukses artinya kamu harus banyak bersabar dan melatih diri untuk tidak sembarangan melakukan keputusan. Selain itu, dalam bermain saham artinya tidak ada hentinya untuk selalu belajar dan menambah pengetahuan agar strategi dalam bermain saham menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Baca Juga: Pengangguran Tapi Ingin Trading Saham, Apa Bisa?