Bisa Prediksi Harga Saham, Ini Arti Dividend Discount Model, Cara Hitung, dan Plus Minusnya
Investasi saham, terlepas dari potensinya untuk memberi peluang imbal hasil tinggi, tingkat risikonya juga perlu diperhatikan dan diantisipasi oleh setiap investornya. Pasalnya, jika sampai salah perhitungan, bukan tidak mungkin aktivitas investasi saham yang kamu lakukan malah berujung pada kerugian. Karenanya, untuk menyiasati hal tersebut, investor perlu mencari cara untuk memastikan saham pilihannya berpeluang memberi kinerja yang positif di waktu mendatang.
Pada dasarnya, ada banyak metode analisis yang mampu membantu investor untuk dalam berinvestasi saham. Salah satunya adalah dividend discount model yang bisa menjadi cara agar investor mampu memperkirakan harga saham di waktu mendatang.
Secara umum, model analisis ini merupakan metode kuantitatif agar bisa mengetahui nilai saham sebuah perusahaan dengan dasar asumsi nilainya sekarang setara dengan dividennya di masa depan. Jadi, kamu dapat menentukan apa saham sebuah perusahaan layak dibeli ataukah tidak.
Tapi, bagaimana cara tepat menggunakan dividend discount model ini dalam investasi saham? Nah, jika ingin tahu jawabannya, simak penjelasan tentang dividend discount model, cara hitung, hingga kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
Baca Juga: Punya Potensi Menjanjikan, Kenali Apa Itu Saham Undervalued dan Karakteristiknya
Selengkapnya tentang Dividend Discount Model
Bisa juga disingkat sebagai DDM, dividend discount model atau model diskonto dividen merupakan metode kuantitatif dan berguna untuk membantu investor dalam memprediksi saham sebuah perusahaan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan asumsi jika nilai saham sekarang setara dengan dividen pada masa depan.
Dalam kata lain, model diskon dividen merupakan metode yang memanfaatkan teori bahwa harga atau nilai saham di waktu sekarang setara dengan total atau jumlah dari pembayaran dividen pada waktu yang akan datang. Asumsi ini berlaku terlepas dari hal apa pun atau kondisi pada pasar yang berlaku di masa depan.
Tidak hanya itu, metode perhitungan ini juga mempertimbangkan pula faktor pembayaran dari dividen serta imbal hasil yang diharapkan pada pasar. Jika nilai yang diperoleh dari perhitungan dividend discount model lebih tinggi dibanding harga perdagangan dari saham di masa sekarang, artinya saham tersebut bisa dikatakan undervalued. Sehingga, saham tersebut bisa dianggap memenuhi syarat dibeli, ataupun sebaliknya.
Cara Hitung Dividend Discount Model
Setelah mengetahui pengertiannya, kamu tentu juga perlu memahami tentang bagaimana cara menghitung dari model diskon dividen ini. Dengan mengetahui cara hitungnya, kamu jadi lebih mampu untuk melakukan perhitungannya dengan lebih tepat. Sehingga, prediksi terkait harga saham incaran di masa depan juga menjadi lebih akurat.
Pada dasarnya, terdapat 3 cara atau metode untuk menghitung dividend discount model, antara lain:
1. Gordon Growth Model
Gordon Growth Model, atau Model Pertumbuhan Gorgon merupakan satu dari beragam variasi dalam perhitungan model diskon dividen paling umum yang digunakan oleh investor. Sesuai namanya, metode ini ditemukan oleh seorang ekonom ternama asal Amerika Serikat, yaitu Myron J. Gordon.
Pada metode GGM ini, investor mampu lebih mudah dalam memantau nilai intrinsik dari sebuah saham melalui tingkat pertumbuhan yang konstan terhadap potensi dividen. Cara perhitungan ini juga mempunyai asumsi dasar jika aliran dividen di masa depan bakal bertumbuh pada tingkatan yang konstan di masa mendatang selama kurun waktu tidak terbatas.
Dengan menggunakan metode GGM, investor bisa mengetahui stabilitas dari nilai bisnis dan cash flow yang kuat, sekaligus konsistensi tingkat pertumbuhan dari dividen. Secara umum, metode ini menggunakan asumsi jika perusahaan mempunyai model bisnis konsisten serta stabil, dan mempunyai tingkat pertumbuhan yang konstan seiring waktu.
Secara umum, berikut adalah cara perhitungan dividend discount model dengan metode GGM.
Vo = Di / (R-K)
Di mana:
- Vo adalah nilai wajar dari saham sekarang
- Di adalah pembayaran dividen di 1 periode pasca sekarang
- R adalah perkiraan biaya dari modal ekuitas dan biasanya dihitung dengan CAPM
- K adalah tingkat pertumbuhan yang konstan dari dividen perusahaan di waktu yang tak terbatas.
2. Diskon Dividen 1 Periode
Metode lainnya adalah diskon dividen 1 periode yang bisa diterapkan saat investor ingin mengetahui nilai intrinsik sebuah saham yang hendak dijualnya di sebuah periode. Meskipun lebih jarang diaplikasikan oleh investor dibanding model sebelumnya, tapi metode ini tetap penting dipahami.
Kerap disingkat DDM 1 periode, metode ini biasanya mengasumsikan seorang investor ingin memegang saham selama kurun waktu 1 tahun saja. Dengan periode kepemilikan yang singkat, arus kas atau cash flow yang diharapkan atas saham tersebut ialah pembayaran dari dividen tunggal serta nilai jual surat berharga ini.
Karenanya, jumlah pembagian dividen di waktu mendatang serta perkiraan nilai jual saham perlu sekaligus dihitung dan didiskonkan lagi pada nilai saat ini. Hal tersebut dilakukan agar mampu menentukan harga wajar.
Rumus dari diskon dividen 1 periode adalah sebagai berikut.
Vo = (Di/ (1+r ) + Pi (1+r))
- Vo adalah nilai wajar dari saham sekarang
- Di adalah pembayaran dividen di 1 periode pasca sekarang
- Pi adalah nilai saham 1 periode dari sekarang
- R adalah perkiraan dari biaya modal saham
Baca Juga: Memahami Apa Itu Pemeringkat Efek yang Diakui di Indonesia dan Interpretasi Tabel Peringkatnya
3. Dividend Discount Multi Periode
Selain itu ada metode dividend discount multi periode yang merupakan kelanjutan metode diskon dividen 1 periode. Dengan metode ini, investor berharap memegang saham untuk beberapa waktu. Terkait tantangan utama model ini adalah dibutuhkan prediksi pembayaran dividen selama periode berbeda.
Pada DDM multi periode, investor diharapkan mampu menahan saham miliknya selama kurun waktu tertentu. Karenanya, arus kas di masa depan diharapkan terdiri atas beberapa pembayaran dividen, serta perkiraan harga jual dari saham di akhir periode kepemilikannya.
Nilai intrinsik dari saham bisa diketahui melalui perkiraan nilai nominal pemberian dividen yang diinginkan serta nilai jual. Kemudian, nilai tersebut didiskonkan guna mengetahui nilai saat ini.
Rumus dividend discount multi periode adalah sebagai berikut.
Vo = D1/(1+r)1 + D2/(1+r)2 + Dn/(1+r)n + Pn/(1+r)n
Di mana n adalah periode waktu dari rencana investor menahan saham yang dibelinya.
Keunggulan Dividend Discount Model
Selayaknya metode lain, model dividen discount juga mempunyai keunggulan tersendiri yang mampu kamu jadikan bahan pertimbangan saat ingin menggunakannya. Berikut adalah beberapa keunggulan dari penggunaan model perhitungan ini.
- Model diskon dividen mencoba untuk menilai saham dengan dasar profil dari arus kas di masa depan serta metode matematika. Hal tersebut membuat metode perhitungan ini sangat minim dari unsur subjektivitas.
- Pengaplikasian dari metode ini mengisyaratkan jika perusahaan sudah matang serta tak banyak melakukan perubahan terhadap tingkat pendapatan dan pertumbuhannya.
- Keunggulan yang terakhir, metode ini menawarkan konsistensi di mana perusahaan cenderung lebih konsisten dalam menjaga pembayaran dari dividennya agar selaras dengan faktor fundamental dari bisnisnya.
Kekurangan Dividend Discount Model
Di sisi lain, walaupun menawarkan beragam keunggulan dan kelebihan di atas, model diskon dividen juga memiliki sejumlah kekurangan yang penting untuk diperhatikan, antara lain:
- Hanya dapat digunakan di perusahaan yang sudah matang. Hal ini dikarenakan model tersebut hanya bisa mengetahui nilai perusahaan yang telah matang secara efisien. Jika diaplikasikan pada bisnis dengan orientasi pertumbuhan tinggi, misalnya start up, hasilnya cenderung kurang optimal.
- Kekurangan lainnya, metode ini memiliki sensitivitas asumsi, di mana harga sahamnya amat sensitif terhadap tingkat pertumbuhan serta imbal hasil yang diisyaratkan. Sehingga, perubahan sebesar 1 persen saja di keduanya bisa memberi pengaruh pada valuasi perusahaan mencapai 10 sampai 20 persen.
- Terakhir, model ini mungkin tak berhubungan dengan pendapatan, di mana perusahaan cenderung untuk berusaha menjaga pembayaran dividen berjumlah stabil ketimbang berdasarkan dari laba.
Gunakan Dividend Discount Model untuk Prediksi Harga Saham di Waktu Mendatang
Kesimpulannya, model diskon dividen adalah suatu metode yang berguna untuk memperkirakan harga atau nilai saham pada waktu mendatang. Hal tersebut dilakukan dengan memantau kondisi dari pasar di masa sekarang. Walaupun begitu, meski pengaplikasiannya cukup efektif, pahami jika terdapat sejumlah kemungkinan yang tak dapat diprediksi serta di luar dari perkiraan model diskon dividen ini.
Baca Juga: Tanda Penurunan Harga, Ini Pengertian Downtrend Saham dan Tips Menyikapinya agar Tak Merugi